Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2020, 23:34 WIB

KOMPAS.com - Media sosial kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan para remaja, termasuk TikTok.

Berdasarkan laporan dari UNICEF di tahun 2018 berjudul Use of Social Media by Children and Adolescents in East Asia, sebanyak 98.3% remaja berusia 16-24 tahun di Indonesia sudah memiliki ponsel, sementara 90.7% telah menggunakan media sosial.

Dari data tersebut, tentu sangat penting bagi remaja dan orangtua untuk belajar tentang literasi digital, serta perilaku online yang cerdas.

Apalagi, menurut Donny Eryastha, Head of Public Policy of TikTok Indonesia, Malaysia, and the Philippines, semenjak adanya kebijakan social distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19, banyak keluarga yang mencari hiburan dan sering mengekspresikan kreativitas mereka di TikTok. Selain itu, di saat yang sama juga belajar menavigasi lanskap digital bersama-sama.

Baca juga: Tips Aman dan Nyaman Berinternet ala TikTok

Melihat hal itu, TikTok, sebagai platform terdepan untuk video singkat, meluncurkan fitur Family Pairing atau Pelibatan Keluarga.

Fitur ini menawarkan beberapa hal mulai dari video edukasi soal keamanan, peraturan Panduan Komunitas di TikTok, cara mengidentifikasi dan melaporkan konten yang melanggar panduan, serta bagaimana caranya menjadi anggota komunitas digital yang positif.

Fitur Family Pairing juga telah mendapat dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia dan UNICEF Indonesia, sebagai pengakuan atas usaha TikTok dalam memberdayakan orangtua memfasilitasi perilaku online yang cerdas untuk anak remajanya.

Dari laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF, ada berbagai risiko penggunaan internet oleh remaja tanpa pengawasan termasuk juga pornografi, pelecehan seksual, radikalisme, dan perundungan siber.

“Ketika remaja menghabiskan lebih banyak waktu online untuk belajar dan berhubungan dengan teman-teman mereka, maka penting bagi orangtua membantu anak-anak remaja menavigasi peluang dan risiko yang mereka hadapi,” kata Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia.

Baca juga: Video di TikTok, Tak Sekadar Konten Lucu dan Viral

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com