Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Tenggorokan Panas dan Cara Tepat Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 09/01/2022, 09:05 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mengalami tenggorokan panas? Masalah ini kadang bisa membuat tidak nyaman, bahkan sampai mengganggu pencernaan karena kesulitan menelan.

Tak hanya disebabkan oleh mengonsumsi makanan dan minuman yang panas, tenggorokan terasa panas juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan tertentu yang sebaiknya jangan diremehkan. Lantas, apa saja penyebabnya?

Penyebab sensasi terbakar atau panas di tenggorokan bisa terjadi karena kondisi biasa saja hingga masalah kesehatan yang serius. Masalah ini juga bisa disertai oleh gejala-gejala lain.

Beberapa penyebab tenggorokan panas yang mungkin terjadi, di antaranya:

Radang tenggorokan

Radang tenggorokan adalah infeksi tenggorokan yang sering terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A, dan dapat menyebar melalui udara.

Radang tenggorokan bisa menyebabkan tenggorokan panas dan sakit sehingga sulit menelan. Tak hanya itu, penyakit ini juga bisa menimbulkan pembengkakan amandel, ruam, mual, muntah, dan demam.

Baca juga: 8 Cara Mudah Menyembuhkan Radang Tenggorokan

Batuk pilek

Ketika mengalami batuk pilek, kamu mungkin pernah merasakan tenggorokan terasa panas. Infeksi virus dapat menyebabkan masalah ini, namun umumnya bukanlah hal yang serius.

Selain membuat tenggorokan panas, batuk pilek juga bisa membuat hidung tersumbat dan berair, bersin-bersin, batuk kering atau berdahak, pegal-pegal, sakit kepala bahkan demam.

Naiknya asam lambung (GERD)

GERD atau refluks asam lambung, terjadi ketika asam lambung yang seharusnya berada di lambung malah naik kembali ke kerongkongan, bahkan mencapai tenggorokan. Oleh sebab itu, muncul sensasi terbakar di bagian belakang tenggorokan dan dada.

Selain itu, kamu juga mungkin merasakan rasa asam dan pahit di tenggorokan dan mulut. Bukan hanya tenggorokan panas, GERD juga bisa disertai gejala lain, seperti batuk, suara serak, susah menelan seperti ada yang tersangkut di tenggorokan, dan sakit dada.

Baca juga: Bagi Penderita GERD Waspadai 6 Ciri Asam Lambung Naik

Postnasal drip

Postnasal drip terjadi ketika lendir yang biasanya melapisi hidung menetes dan menumpuk hingga bagian belakang tenggorokan. Pilek, alergi, dan cuaca dingin dapat menyebabkan masalah ini.

Lendir tersebut bisa mengiritasi bagian belakang tenggorokan dan menyebabkannya terasa panas. Gejala lain yang mungkin muncul, yaitu batuk, rasa geli di tenggorokan, suara serak, bau mulut, dan hidung berair.

Flu

Influenza atau flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Flu bisa menyebabkan tenggorokan sakit dan panas.

Namun, kondisi ini bisa menjadi lebih serius, bahkan pada sebagian orang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti pneumonia.

Ketika terpapar virus flu, kamu juga mungkin merasakan gejala, seperti panas dingin, nyeri otot, batuk, hidung tersumbat, kelelahan, muntah.

Baca juga: Simak, 6 Kiat Jaga Imunitas agar Terhindar dari Flu

Mononukleosis

Mononukleosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Virus ini bisa menyebar melalui cairan tubuh, seperti halnya air liur. Salah satu gejala dari mononukleosis adalah tenggorokan panas dan sakit.

Sementara, gejala lain yang dapat terjadi, yaitu kelelahan ekstrim, demam, pegal-pegal, sakit kepala, ruam, dan pembengkakan kelenjar di leher atau ketiak.

Radang amandel (tonsilitis)

Tonsilitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada amandel. Amandel terletak di belakang tenggorokan yang dapat membantu melawan virus dan bakteri.

Radang amandel ini bukan hanya menyebabkan tenggorokan panas, nyeri, dan tidak nyaman, tetapi juga memicu pembengkakan amandel, susah menelan, demam, sakit telinga, dan kelelahan.

Sindrom mulut panas (burning mouth syndrome)

Sindrom mulut panas merupakan istilah medis untuk menggambarkan sensasi terbakar di bagian dalam mulut dan tenggorokan. Masalah ini dapat disebabkan oleh masalah saraf dan kondisi mulut yang kering.

Rasa yang membakar ini bisa terasa di tenggorokan, bibir, lidah, langit-langit mulut, bahkan pipi. Selain itu, kamu mungkin merasakan kehausan, mulut pahit, dan hilang nafsu makan.

Esofagitis

Esofagitis adalah meradangnya kerongkongan yang dapat disebabkan oleh GERD, infeksi atau alergi.

Gejala umum dari kondisi ini, yaitu tenggorokan panas, kesulitan menelan, dan heartburn. Jika tidak diobati, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih membahayakan.

Kanker

Dalam kasus yang jarang terjadi, rasa sakit atau panas ketika menelan dapat menjadi gejala kanker kerongkongan atau tenggorokan.

Umumnya, sakit tenggorokan akan hilang dalam 1-2 minggu, namun gejala tersebut tak akan hilang pada kanker.

Kanker juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti batuk berdarah, sakit dada, berat badan turun tanpa sebab, muntah, dan lainnya.

Baca juga: 9 Pilihan Cara untuk Atasi Sakit Tenggorokan

Cara mengatasi tenggorokan panas

Kamu tentu tidak ingin berlama-lama mengalami tenggorokan panas. Untuk mengatasi masalah ini, kondisi medis yang menyebabkannya perlu ditangani.

Terdapat beberapa cara yang bisa kamu coba untuk membantu mengatasi masalah tersebut, di antaranya:

  • Berkumur dengan segelas air hangat yang dicampur dengan ¼-½ sdt garam bisa membuat tenggorokan lebih lega.
  • Mengisap permen pelega tenggorokan dapat membantu menghilangkan rasa panas dan mengganjal di tenggorokan.
  • Minum lebih banyak air putih agar tetap terhidrasi. Sebab air putih dapat membantu tubuh melawan bakteri dan virus.
  • Minum minuman hangat, seperti teh dan madu, yang dapat membantu menenangkan tenggorokan.
  • Istirahat dengan cukup dapat membantu pulih lebih cepat. Selain itu, hal ini juga bisa mencegah penyebaran penyakit.
  • Menggunakan humidifier dapat membuat udara ruangan lebih lembap sehingga mencegah tenggorokan mengering.
  • Hindari konsumsi gorengan dan makanan dengan minyak dan santan berlebih lainnya.
  • Hindari konsumsi makanan pedas, dan minuman bersoda, kopi, teh dan makanan mengandung gula tinggi.
  • Tidak merokok dengan rokok tembakau atau elektrik.

Jika setelah melakukan berbagai perawatan di rumah, tenggorokan tak juga membaik, semakin memburuk, atau bahkan disertai gejala lain yang parah, sebaiknya segera periksakan diri  ke dokter.

Dokter akan melakukan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat untuk mengatasi keluhan tersebut.

Baca juga: 11 Penyebab Tenggorokan Sakit Saat Menelan, Tak Cuma Flu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com