Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Merawat Ibu yang Positif Covid-19 di Rumah

Kompas.com - 23/04/2020, 21:09 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Yakin sembuh

Daniel Ngantung juga mendadak menjadi perawat untuk ibunya, Deece (61) yang positif Covid-19. Menurutnya, sang ibu tertular virus ini dari nenek Daniel yang sempat sakit dan meninggal dunia sebagai suspect Covid-19.

“Ketika Oma meninggal dokter meminta kami berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan tes. Sambil menunggu tes, walau kondisi kami semua sehat, tapi tetap harus isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.

Dua minggu kemudian Daniel dan keluarga dites dengan rapid test yang hasilnya Decee positif corona, sedangkan ia dan adiknya negatif.

Untuk memastikannya, dokter di Puskesmas lalu menyarankan Daniel untuk membawa ibunya ke Wisma Atlet Kemayoran dan melakukan tes swab di sana.

“Siang itu juga kami mengantar mama dan sudah siap dengan satu tas pakaian. Di mobil rasanya campur aduk, apakah saya masih bisa bertemu mama lagi, karena mengingat belum lama kami baru menguburkan Oma,” ujarnya.

Baca juga: Rapid Test di Wisma Atlet Gratis dan Dapat Sembako

Sesampai di Wisma Atlet, Deece diperiksa dokter. Karena kondisinya sehat, tidak ada demam, batuk, atau keluhan lain, dokter menyarankan agar Decee dirawat di rumah saja selama 14 hari.

Di rumah, Deece menjalani isolasi di kamar terpisah dan dirawat bergantian oleh Daniel dan adiknya.

“Di kamar itu sudah ada kamar mandi sendiri, jadi mama sama sekali tidak keluar kamar. Untuk makanan saya letakkan di depan pintu. Alat-alat makan juga kami pisah,” katanya.

Untuk sampah yang berasal dari kamar ibunya, Daniel menempatkannya di kantong plastik terpisah dan sebelum dibuang ia semprot disinfektan.

Melonggarkan isolasi

Melihat kondisi ibunya yang dari hari ke hari tetap sehat dan tanpa keluhan, Daniel pun mulai melonggarkan isolasinya.

“Mama sudah boleh ke dapur dan ke halaman untuk berjemur setiap pagi,” katanya.

Tantangan terbesarnya selama merawat sang ibu diakui Daniel adalah harus memasak sendiri dan juga memotivasi ibunya agar tidak bosan di kamar.

“Sengaja di kamar mama tidak dipasang TV karena isinya berita Covid-19 semua, takutnya tambah stress. Sebagai gantinya, mama dibekali iPad untuk menonton Youtube sebagai hiburan dan mengalihkan pikiran dari sakitnya,” katanya.

Kini Daniel, ibu dan adiknya sedang menunggu hasil tes swab untuk mengetahui apakah virus corona itu sudah benar-benar pergi.

“Kalau saya sejak awal yakin daya tahan tubuh cukup kuat, jadi saat merawat mama sudah sugesti tak akan ketularan. Karena pengalaman dari merawat Oma yang interaksi cukup dekat dan ternyata hasil tes saya negatif,” ujarnya.

Baca juga: UPDATE 20 April: 6.760 Orang Terinfeksi Covid-19, Pasien Sembuh Jangan Didiskriminasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com