Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2020, 13:24 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak penelitian telah mengungkap penyakit stroke lebih rentan menyerang wanita daripada pria dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Namun, berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Stroke, perubahan gaya hidup lebih sehat dapat membuat perbedaan signifikan, bahkan jika seorang wanita sudah berusia setengah baya.

Perubahan gaya hidup misalnya berhenti merokok, berolahraga 30 menit atau lebih setiap hari, penurunan berat badan bertahap, menjalankan pola makan tinggi serat dan mengurangi daging merah seperti diet Mediterania, dan mengurangi konsumsi alkohol.

Kesimpulan itu dihasilkan dari riset yang menganalisis data dari Nurses Health Study yang sedang berlangsung.

Data ini mencakup informasi kesehatan pada hampir 600.000 wanita yang telah berpartisipasi selama rata-rata 26 tahun, dan sebagian besar mendaftar di awal usia 50-an.

Mereka menemukan, pada mereka yang tidak melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat, sebanyak 4,7 persen orang mengalami stroke dalam jangka waktu 26 tahun.

Namun, mereka yang membuat perubahan signifikan pada pola makan risikonya mengalami stroke turun 23 persen.

Sementara itu, berhenti merokok, olahraga lebih banyak, dan menjaga berat badan ideal bisa menekan risiko stroke sampai 25 persen.

Peningkatan konsumsi ikan dan kacang serta penurunan konsumsi daging merah juga memiliki dampak positif, namun tidak sebesar aktivitas fisik, berhenti merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.

Studi lain menyebut, perubahan gaya hidup yang serupa juga dapat mengurangi risiko stroke untuk pria.

Hal ini disampaikan penulis studi utama Goodarz Danaei, Sc.D., profesor kesehatan jantung di T.H. Chan School of Public Health di Harvard University.

"Tidak ada kata terlambat untuk mulai menjalani kehidupan lebih sehat, khususnya untuk mencegah stroke. Dengan mengubah gaya hidup kita dapat mencegah risiko sampai seperempat, bahkan jika kita mulai di usia 50-an," kata Danaei.

Studi ini menyoroti, meski kita terlambat memulai hidup sehat di usia paruh baya, kita masih bisa membuat perbedaan berarti.

Penelitian sebelumnya mengungkap, menerapkan gaya hidup sehat sebagai orang dewasa memiliki efek terbesar, tetapi itu tidak selalu terjadi, kata Danaei.

"Masih banyak yang bisa dicapai untuk kesehatan kita, bahkan setelah enam dekade."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com