Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2020, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber BBC

Potensi Obat HIV dan Antimalaria

Beberapa waktu lalu juga sempat diberitakan bahwa bagian dari obat HIV, lopinavir dan ritonavir, efektif untuk mengatasi virus corona. Penelitian di laboratorium memang menjanjikan, tapi ketika diuji pada manusia ternyata hasilnya mengecewakan.

Kombinasi obat itu tidak berhasil meningkatkan kesembuhan, mengurangi angka kematian atau menurunkan kadar virus pada pasien Covid-19 yang sakit berat.

Kendati begitu, percobaan itu dilakukan pada pasien yang kritis (hampir meninggal) sehingga mungkin sudah terlambat untuk diobati.

Baca juga: Mendadak Populer Disebut Sebagai Obat Corona, Apa Itu Daun Laban?

Sementara itu, obat malaria Klorokuin juga termasuk dalam obat yang diuji oleh WHO. Obat antimalaria lainnya adalah hidroklrokuin, yang juga sudah dipakai untuk mengatasi artritis rheumatoid karena mampu memperbaiki kondisi sistem imun.

Penelitian di lab menunjukkan obat antimalarial ini bisa menghambat virus corona dan menurut beberapa dokter bisa membantu mengobati. Namun begitu, karena bukti penelitiannya masih sedikit WHO belum menyatakan obat ini efektif.

Peluang menggunakan darah penyintas

Orang yang sudah sembuh dari infeksi (penyintas) akan memiliki antibodi dalam darahnya yang bisa menyerang virus.

Untuk mendapatkan antibodi itu dokter akan mengambil plasma darah (bagian darah yang mengandung antibodi) dan memberikannya sebagai obat pada pasien yang sakit.

Sampai ditemukannya obat yang tepat, sementara ini dokter mengobati pasien yang dirawat di rumah sakit sesuai gejala yang dirasakan. Pasien yang mengalami gangguan pernapasan diberikan bantuan oksigen.

Sedangkan pasien dengan gejala ringan cukup dengan melakukan istirahat total di tempat tidur, parasetamol, serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

Baca juga: Ilmuwan Oxford Resmi Ujikan Vaksin Corona pada Manusia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com