Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2020, 20:43 WIB

KOMPAS.comDisleksia merupakan kesulitan belajar yang membuat anak kesulitan membaca atau menulis secara benar. Di dunia pendidikan yang didominasi keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, gangguan disleksia dapat membuat anak frustasi.

Sekolah dapat menjadi mimpi buruk bagi anak-anak dengan disleksia. Tanpa disadari, seorang anak dengan kesulitan belajar sering merasa tidak diinginkan di sekolah bahkan di era sistem pendidikan modern, karena orang-orang di sekitarnya termasuk guru, masih menganggap mereka bodoh atau malas.

Berdasarkan data Dyslexia Association of Singapore (DAS), diperkirakan ada sekitar 10 persen dari total populasi dunia menderita disleksia. Jumlah yang cukup besar.

Sederet tokoh terkenal, seperti aktor Tom Cruise dan Orlando Bloom hingga mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, tercatat sebagai penyandang disleksia.

Anak-anak dengan disleksia mungkin lemah dalam proses mempelajari tata bahasa, memori, dan mengurutkan suatu rangkaian.

Baca juga: Tanda-tanda Disleksia pada Balita

Disleksia dapat dikenali dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Kesulitan membedakan huruf yang mirip seperti b/d atau p/q.
  • Kesulitan mengurutkan huruf menjadi rangkaian kata, menafsirkan "pesawat" sebagai "sepawat" atau "buku" sebagai "kubu". Atau pengurangan huruf dalam kata-kata, seperti membaca "terbang" sebagai "terang".
  • Beberapa tanda lain termasuk tulisan tangan yang berantakan dan pengurangan huruf atau kalimat ketika membaca naskah.

Meski begitu, disleksia tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Seperti anak-anak lain, anak-anak dengan disleksia memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam pengembangan tata bahasa tetapi sangat berbakat di bidang lainnya seperti musik atau olahraga.

Mengasah kemampuan

Orangtua dan guru memiliki peran penting dalam proses belajar anak-anak dengan disleksia.

Sebagai pemberi layanan bimbingan profesional untuk siswa di wilayah Asia Tenggara dan China, DAS memberi saran cara mengembangkan kemampuan bahasa dan menemukan talenta anak-anak dengan disleksia:

1. Mengajar dengan kreatif
Saat berinteraksi dengan anak, gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dan hindari penggunaan kata-kata yang sulit. Lakukan kegiatan yang melibatkan berbagai panca indera seperti indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, sentuhan, guna membantu perkembangan anak.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Gagal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com