“Karena cuma itu yang lolos QC. Reject rate bikin sneaker ini cukup tinggi dan pabrik kehabisan bahan."
"Supplier bahan pun slowrespons karena situasi covid-19 ini. Jadi kita putuskan rilis hanya segitu,” tulis Kevin.
Awalnya Kevin mengaku sempat pesimistis, sepatu idealis rancangannya ini akan cepat habis lantaran kondisi pandemi virus corona yang melanda.
“Orang pasti lebih ngutamain kebutuhan primer mereka dulu. Jadi, yang belom kebagian mungkin lain waktu ya? "
"Dan, yang berhasil cop tolong 'pesan' dalam sneaker ini diteruskan kepada orang terdekat,” ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.