Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2020, 15:28 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Kebijakan kerja dari rumah (WFH) terus diperpanjang karena pandemi Covid-19 masih belum bisa diatasi. Walau sudah sebulan menjalankan WHF namun masih banyak pekerja yang merasa sulit beradaptasi, apalagi karena masih harus mengurus anak yang libur sekolah.

Tantangan terbesar mungkin dialami orangtua dengan anak balita. Dimana anak menjerit, membuat rumah berantakan, atau ingin terus ditemani bermain tapi kita tetap harus bekerja dan produktif.

Para ahli mengatakan bahwa trik untuk mempertahankan karier saat bekerja dari rumah adalah berfokus pada rutinitas anak-anak, bukan pada kenyataan WFH sebagai hal baru yang merupakan efek dari wabah corona.

Baca juga: Diperpanjang, ASN Kerja dari Rumah Kini sampai 13 Mei

Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi anak balita dan bekerja di rumah selama pandemi

1. Jangan merombak rutinitas si kecil

Jadwal yang teratur membuat anak-anak, terutama balita, merasa aman, yang membantu mereka lebih memahami harapan yang diberikan kepada mereka ketika orangtua mulai bekerja dari rumah, kata Lee Puay Fung Veron, pakar perkembangan anak prasekolah.

Perencanaan sangat penting bagi orangtua yang bekerja dari rumah, yang bekerja dengan percepatan terkonsentrasi mungkin lebih realistis.

Ini bisa berarti memaksimalkan jam tanpa gangguan ketika waktu tidur siang balita, atau bangun lebih awal dan melanjutkan pekerjaan setelah si kecil pergi tidur.

Baca juga: Anak Bungsu Sering Membully Kakaknya, Orangtua Harus Lakukan 4 Hal Ini

2. Bersikap fleksibel

Rasanya tidak realistis untuk mengharapkan si kecil memahami bahwa ibu tidak dapat memperhatikan mereka ketika sedang berada dekat dengannya.

Balita mungkin ingin orangtuanya, daripada pengasuh mereka, untuk bermain atau menemaninya makan serta kegiatan lain.

“Aturlah dengan pengasuh lain, seperti kakek-nenek, pembantu rumah tangga atau anggota keluarga lainnya untuk mendukungmu ketika pekerjaan sedang tidak bisa ditinggal,” ujar Shem Yao, kepala kelompok parenting di Singapura.

Ilustrasi kerja dari rumah. SHUTTERSTOCK Ilustrasi kerja dari rumah.

Di lain pihak, manfaatkan sepenuhnya waktu jeda dari layar komputer di siang hari untuk menemani anak, misalnya makan bersama atau menemaninya pergi tidur.

Libatkan anak dalam kegiatan di rumah, termasuk pekerjaan rumah tangga sesuai usianya, yang membangun kepercayaan diri dan mendorong rasa tanggung jawab.

Geraldine Arudas Susay, spesialis senior dalam pengembangan di Seed Institute, yang menyediakan lokakarya pengasuhan dan sumber daya, mengatakan: "Dalam situasi di mana balita melekat dan gelisah, orangtua harus fleksibel dan memperhatikan kebutuhan anak mereka terlebih dahulu. Jika seorang anak yang lebih besar kesal karena sesuatu yang terjadi di sekolah, bicarakan dengan dia,” ujarnya.

"Tidak ada yang lebih penting daripada kesejahteraan anak-anak,” imbuhnya

Baca juga: Keterampilan Hidup yang Bisa Diajarkan ke Anak Selama Pandemi

3. Tetapkan aturan keterlibatan

Terapkan batasan pada anak.  Kita bisa menjelaskan  tentang apa yang sedang dilakukan ketika mulai bekerja dari rumah, serta apa yang kamu harapkan dari mereka.

"Misalnya, ketika kamu melakukan panggilan video, beri tahu mereka bahwa kamu perlu menjauh dan bahwa kamu akan menghargainya jika volume suaranya pelan,” katanya.

Untuk anak balita, aktivitas bermain peran tentang profesi juga dapat membantu mereka memahami mengapa kamu membutuhkan mereka untuk bersikap dengan cara tertentu. 

Antisipasi juga bagaimana kamu akan menghadapi skenario umum seperti anak-anak yang ingin bermain video game atau meminta bantuan untuk pekerjaan rumah mereka.

“Bicara tentang batas-batas waktu berkaitan dengan penggunaan gawai atau televisi," kata Yao.

Orangtua harus berkomunikasi sejak awal bahwa mereka akan membantu anak dengan pekerjaan rumahnya pada waktu yang sudah disepakati. Ini akan membantu mengelola harapan anak. 

Baca juga: 5 Rutinitas Pagi Saat WFH demi Kualitas Hidup yang Lebih Baik

4. Ciptakan zona rumah

Bekerja dari rumah memang bisa dari mana yang penting nyaman, namun buatlah batasan di mana "ruang kerja" yang tidak boleh diganggu, bahkan meski itu di sudut meja makan tempat laptop diletakkan. Dengan demikian mereka diharapkan bisa bermain di tempat lain. 

Yao menyarankan untuk menegaskan pada anak secara positif ketika dia tetap berada di zona bermainnya dan belajar untuk meminta izin sebelum memasuki ruang yang didedikasikan untuk pekerjaan orangtuanya.

“Izinkan anak-anak berada di dekatmu saat kita mengurus masalah pekerjaan, dalam batasan yang disepakati. Ini akan membantu mereka memahami bahwa mereka tidak dapat meminta perhatian dan mengganggumu semaunya, ujarnya.

"Namun, orangtua sebaiknya tetap merespon mereka saat dibutuhkan,” lanjutnya.

5. Disiplin

Akademisi yang berbasis di Korea Selatan Robert Kelly dan keluarganya sangat terkenal ke seluruh dunia ketika dua balitanya turut tampil dalam wawancara langsung yang diberikannya kepada BBC.

Putrinya, yang saat itu berusia empat tahun, melompat-lompat melalui pintu yang tidak terkunci, diikuti oleh putranya yang menggunakan baby walker, sebelum istrinya masuk ke dalam ruangan dan dengan panik memanggil kedua anaknya.

"BBC Dad" adalah pengingat bagi para atasan di kantor tentang kenyataan bekerja dari rumah.

"Seorang atasan harus percaya bahwa staf mereka tetap berkinerja seperti yang seharusnya mereka lakukan di kantor", kata Jessie Koh, kepala Reach Counseling Service .

Untuk itu diperlukan kedisiplinan dari diri kita yang harus tetap diterapkan selama masa bekerja dari rumah ini dijalankan.


Baca juga: Tetap Produktif Ketika Semua Orang di Rumah Menuntut Perhatian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com