4. Jangan terburu-buru saat makan
Makan terlalu cepat membuat makanan sulit untuk dicerna. Pencernaan yang buruk bisa meningkatkan risiko mengalami kenaikan asam lambung.
Cara yang dapat anda lakukan agar tidak terlalu cepat saat makan, antara lain:
5. Menyiapkan sendiri hidangan sahur dan berbuka
Menyiapkan makanan dari rumah punya keuntungan dibandingkan makan di luar rumah. Anda tentunya mengetahui secara pasti proses memasak dan mengindari produk-produk yang sebaiknya dikurangi. Selain itu, anda juga bisa mengatur porsi makan.
Ketika anda menyantap hidangan berbuka puasa di restoran, perhatikan menu makanan yang dipilih. Sebaiknya, pilihlah daging putih, sup kaldu, makanan yang dipanggang, dan sayuran. Saat memakan hidangan penutup, hindari makanan yang terlalu manis atau asam.
6. Tidak berbaring sesaat setelah makan
Pada posisi duduk, terjadi gaya gravitasi yang membantu menurunkan makanan menuju lambung.
Namun ketika anda berbaring dalam keadaan lambung terisi penuh, maka isi lambung akan terdorong naik melewati katup bawah esofagus.
Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks makanan. Tunggu sekitar 2-3 jam setelah makan untuk berbaring. Selain itu, hindari mengonsumsi camilan di tengah malam.
7. Menaikkan posisi kepala saat tidur
Tanpa adanya gaya gravitasi, akan terjadi penekanan terhadap isi lambung sehingga membuatnya naik dan menekan sfingter esofagus bawah. Dengan menaikkan posisi kepala, penekanan terhadap isi lambung akan berkurang.
Jika asam lambung terlanjur naik, maka Anda dapat membeli obat asam lambung di apotik atau memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat perawatan yang tepat.
Baca juga: Terbukti Aman, Ini Daftar Buah untuk Asam Lambung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.