Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2020, 21:17 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Tidak ada yang lebih menggemaskan dari senyuman bayi. Sebagai orangtua baru, senyuman bayi biasanya menjadi salah satu momen yang paling dinanti.

Yang lebih menggemaskan, ada kalanya bayi tersenyum, bahkan tertawa saat sedang tidur. Tapi, tahukah Anda apa yang membuat bayi tersenyum saat tidur? Apakah karena bayi sedang impi indah?

Bayi tersenyum, dan kadang-kadang bahkan tertawa dalam tidurnya, karena fungsi otak tertentu yang disebabkan oleh tidur REM, tahap di mana kita bermimpi.

Senyum bayi adalah respons terhadap mimpi itu. Hampir mustahil untuk mengatakan isi mimpi itu, karena bayi tidak bisa mengungkapkan pikiran mereka. Tapi senyum itu tampaknya merupakan respons terhadap sebuah kejadian dalam mimpi.

Baca juga: 10 Cara Menenangkan Bayi Menangis

Bayi menggunakan senyuman sebagai alat komunikasi. Jadi bayi dapat tersenyum jika mereka memimpikan orangtua, mainan atau hewan peliharaan favoritnya.

Tersenyum tampaknya memang sebagai respons terhadap perasaan baik yang diciptakan oleh apa yang dilihatnya di dalam mimpi.

Begitupun ketika bayi tersenyum saat mereka tidak tertidur, itu juga merupakan reaksi terhadap perasaan senang yang mereka rasakan pada saat itu.

Bagaimana bayi bisa tersenyum saat tidur?

Para ilmuwan telah memperhatikan bahwa bayi biasanya paling sering tersenyum selama tahap tidur REM. Ini adalah tahap tidur di mana mimpi terjadi.

Untuk mengetahui mengapa bayi tersenyum dalam tidurnya, ada tahapan tidur yang perlu dipahami. Dua fase dasar tidur adalah Non Rapid Eye Movement (NREM) atau yang sering dikenal sebagai tidur ayam – antara tidur lelap dan setengah sadar, dan yang kedua adalah Rapid Eye Movement (REM), fase tidur di mana mimpi terjadi.

Seperti namanya, ada gerakan mata yang cepat di bawah kelopak mata dalam tidur REM dan tidak ada gerakan mata di NREM.

Bayi biasanya mulai tidur dengan fase NREM, yang memiliki empat tahap:

NREM 1: Bayi mulai merasa mengantuk dan akan mulai tertidur.

NREM 2: Ini adalah saat bayi sedikit tertidur dan akan terbangun jika ada suara dan gangguan lain di sekitarnya.

NREM 3: Tahapan tidur nyenyak di mana bayi tenang dan tidak bergerak.

NREM 4: Ini adalah tidur NREM yang paling dalam, dan bayi terus diam kecuali ada suara keras yang membangunkan mereka.

REM terjadi antara tahap tidur NREM di atas dengan pola berikut:

NREM 1 → NREM 2 → NREM 3 → NREM 4 → NREM 3 → NREM 2 → REM → NREM 2

Setelah tahap REM, tubuh kembali ke tahap dua dari tidur NREM, kemudian berlanjut ke tahap tiga dan seterusnya untuk akhirnya mengulangi tahap REM.

Baca juga: Awas, Bahaya Memakaikan Masker pada Bayi

 

Para ahli mengungkap, tahap REM menyebabkan peningkatan aktivitas otak, terkadang sampai batas tertentu untuk membangunkan orang tersebut.

Pola kelistrikan otak selama tidur REM mirip dengan pola otak yang aktif ketika kita bangun. Ini menunjukkan, bahwa mimpi selama tidur REM terjadi karena otak tampaknya mensimulasikan kenyataan.

Bayi cenderung tidur selama 16 jam sehari, setengahnya adalah tidur REM. Karena itu, tidak mengherankan melihat bayi tersenyum ketika mereka tertidur di siang atau malam hari.

Senyum berdasarkan pengalaman indra juga terjadi dalam tidur, jika Anda ingin membuat bayi lebih banyak tersenyum saat tidur, cobalah nyalakan musik yang lembut saat bayi tidur, yang akan membuatnya merasa nyaman.

Yang pasti adalah, senyuman bayi saat tidur akan datang tiba-tiba dan spontan. Anda hanya perlu menunggu saat itu terjadi dan menikmatinya. Banyak orangtua suka mengambil foto bayi mereka tersenyum dalam tidur sebagai salah satu cara untuk menikmati momen tersebut.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Bayi Berjemur?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com