Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2020, 09:00 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung naik atau Gerd terjadi saat otot sphincter pada bagian paling bawah esofagus (kerongkongan) melemah dan malah rileks saat harusnya menutup.

Kondisi ini menyebabkan asam dari lambung kembali naik ke esofagus dan menimbulkan nyeri ulu hati (heartburn) dan sakit tenggorokan.

Bagi penderita Gerd, pencegahan dapat dilakukan dengan pemilihan makanan untuk penderita asam lambung naik serta mengatur porsinya dengan saksama.

Gerd dan makanan yang harus dihindari

Kondisi naiknya asam lambung yang cukup parah dan berulang disebut Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd).

Bukan hanya heartburn, Gerd bahkan bisa menyebabkan penderitanya muntah, mengalami masalah pernapasan, penyempitan esofagus, dan meningkatkan risiko kanker esofagus.

Pemilihan tepat mengenai makanan untuk penderita asam lambung naik akan membantu otot sphincter esofagus bekerja dengan lebih baik dan bisa tetap menutup setelah penderitanya makan. Dengan demikian, gejala Gerd bisa semakin berkurang.

Untuk membantu mengurangi munculnya gejala Gerd, pola makan harus berfokus dengan menghindari makanan yang cenderung memicu naiknya asam lambung. Jenis makanan ini meliputi:

  • Makanan yang mengandung asam tinggi.
  • Makanan dengan kandungan lemak tinggi.

Pada taraf tertentu, semua jenis makanan sebenarnya akan meningkatkan produksi asam lambung. Tetapi, makanan berlemak tinggi akan menambah produksi asam jauh lebih banyak.

Jenis makanan ini juga cenderung tertahan lebih lama di lambung, dan memicu otot di bagian bawah esofagus mulai rileks sampai terjadi refluks asam lambung.

Walau tidak memberikan jaminan 100 persen bagi penderita untuk terbebas dari Gerd, menjauhi makanan-makanan tersebut bisa tetap dilakukan untuk menurunkan risiko munculnya serangan Gerd.

Baca juga: Memahami Perbedaan Heartburn, Refluks Asam Lambung, dan GERD

Jenis makanan untuk penderita asam lambung 

Keluhan-keluhan akibat refluks asam lambung timbul akibat asam yang menyentuh esofagus, sehingga menyebabkan iritasi dan rasa sakit.

Jika produksi asam lambung terlalu banyak sampai muncul refluks, Anda bisa menyertakan jenis-jenis makanan berikut untuk mengendalikan gejala naiknya asam lambung.

1. Sayur-mayur

Sayur-mayur mengandung lemak dan gula alami yang sangat rendah. Karena itu, bahan pangan ini cocok dikonsumsi untuk mengurangi produksi asam lambung.

Jenis sayuran yang bisa jadi pilihan meliputi brokoli, kembang kol, asparagus, sayur berdaun hijau, kentang, dan ketimun.

2. Jahe

Jahe mengandung zat-zat antiperadangan dan sering digunakan sebagai pengobatan alami untuk nyeri ulu hati (heartburn) serta gangguan pencernaan lainnya.

Anda bisa menambahkan parutan atau potongan-potongan jahe pada masakan. Bisa juga diminum sebagai air jahe atau teh jahe demi meredakan gejala Gerd.

3. Buah-buahan yang tidak asam

Buah-buahan yang tidak mengandung asam atau jenis non-sitrus, cenderung aman dikonsumsi oleh penderita Gerd. Pasalnya, kecil kemungkinan buah-buahan ini memicu munculnya gejala asam lambung naik.

Melon, pisang, apel, pir, dan semangka merupakan segelintir dari buah tanpa kandungan asam yang bisa menjadi alternatif makanan untuk penderita asam lambung naik.

4. Oatmeal

Oatmeal adalah sumber serat yang sangat baik dan mampu menyerap asam di dalam lambung, untuk mengurangi gejala refluks. Namun, sebaiknya pilih oatmeal tanpa perisa tambahan agar tetap aman.

Jika kurang suka menyantap oatmeal, Anda bisa memilih sumber serat lainnya. Misalnya, roti gandum utuh (whole-grain) dan nasi merah.

5. Putih telur

Telur merupakan pilihan aman, asalkan Anda tidak mengonsumsi bagian kuningnya. Kenapa?

Bagian kuning telur memiliki kandungan lemak yang tinggi, dan dapat memicu produksi asam lambung serta gejala refluks.

6. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh

Lemak yang mesti dihindari oleh penderita Gerd adalah lemak jenuh dan lemak trans. Sebagai gantinya, Anda boleh mengonsumsi lemak sehat. Contohnya, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari.

Baca juga: Terbukti Aman, Ini Daftar Buah untuk Asam Lambung

Perlu dipahami bahwa jenis-jenis makanan tersebut tidak akan menyembuhkan Gerd, tetapi bisa dicoba dan dipilih mana yang cocok untuk meredakan gejala Gerd berdasarkan pengalaman mencoba tersebut.

Mengatur pola makan untuk penderita asam lambung 

Di samping pemilihan jenis makanan, Anda juga perlu memerhatikan waktu makan, terutama di malam hari. Santapan makan malam dilakukan setidaknya dua sampai tiga jam sebelum jam tidur. Setelah itu, hindari mengemil sesaat sebelum tidur.

Usahakan agar Anda tetap beraktivitas dalam posisi duduk tegak sesudah makan malam. Dengan ini, makanan akan lebih cepat turun dari lambung dan dicerna lebih sempurna.

Makanan yang lebih cepat dicerna akan mengurangi risiko produksi asam lambung berlebihan. Demikian juga dengan risiko asam lambung dan sisa makanan di lambung yang kembali ke esofagus saat penderita berbaring untuk tidur.

Mengatur porsi makan pun tak boleh dilupakan saat memilih makanan untuk penderita asam lambung.

Makan dalam porsi besar akan memicu produksi lebih banyak asam lambung, makanan lebih lama dicerna, dan menimbulkan tekanan pada bagian bawah esofagus. Akibatnya, cenderung terjadi refluks.

Karena itu, akan lebih baik bila penderita makan dalam porsi kecil, tetapi frekuensinya lebih sering. Langkah ini memang tampak sepele, tapi efektif dalam mencegah terjadinya Gerd.

Baca juga: Berbagai Minuman yang Bisa Mengurangi Gejala Asam Lambung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com