Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2020, 19:28 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah situasi pandemi Covid-19, sudah semestinya kita berada di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Namun, agaknya banyak orang masih tidak menyadari betapa berbahayanya virus corona, dengan tetap beraktivitas di luar rumah seperti biasa.

Kondisi ini membuat Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto -yang belum lama dinyatakan sembuh dari infeksi corona, angkat bicara.

Bima mengaku sedih dengan kondisi tersebut.

Baca juga: Herbal Kita Berkhasiat Lawan Corona, Kenapa Harus Impor dari China?

"Saat terinfeksi virus corona, saya merasakan batasan antara hidup dan mati selama di rumah sakit."

"Makanya saya sedih saat melihat orang-orang di luar melakukan business as usual."

Demikian diungkapkan Bima dalam program IdeaTalks yang ditayangkan live di akun Instagram @idea.run, Selasa (28/4/2020) sore.

Ia menceritakan kondisi yang terjadi di Kota Bogor, di mana ia terpaksa menutup satu komplek toko.

"Ada satu komplek toko di suatu wilayah di Kota Bogor, harus saya tutup. Karena toko-toko lain sudah tidak buka. Kalau tidak ditindak, tentu tidak adil buat toko lainnya," ujar Bima.

Baca juga: Kesaksian Bima Arya yang Sembuh dari Virus Corona

Selain itu, ia juga mengisahkan betapa berat perjuangannya untuk sembuh dari Covid-19.

"Waktu saya terinfeksi virus, gejala saya tergolong ringan seperti demam berdarah atau tifus. Tapi batuknya berbeda."

"Dan ada satu yang khas, indera penciuman kita kehilangan fungsi," cetus dia.

"Saya terpukul memang, karena sebelum dicek, saya pikir saya hanya kecapekan," tutur Bima.

"Setelah itu, saya sabar dan mengatakan ini adalah cobaan. Nanti kisah ini akan saya terbitkan dalam buku, kira-kira satu minggu (ke depan) bukunya rilis," kata dia.

Pasca meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah, kata Bima, kondisi tubuhnya belum benar-benar pulih.

Baca juga: Apakah Kentut Dapat Sebarkan Virus Corona?

"Masih ada proses recovery. Badan masih menggigil," aku dia.

"Bahkan sama keluarga, saya masih tidak berdekatan. Masih jaga jarak, tidur sendiri, kalau ngobrol agak jauh."

Karena itu, Bima menyarankan agar masyarakat lebih peka terhadap kondisi kesehatan mereka, dan tetap berada di rumah.

"Makanan harus dijaga, tidur cukup, olahraga wajib, tapi tidak boleh terlalu berat. Kita bisa melakukan sit-up, push-up, atau plank. Intinya olahraga rutin," kata dia.

"Buat yang bosan di rumah, ingatlah Anda akan lebih bosan jika harus berada di kamar rumah sakit."

Di akhir talkshow, Bima menyebutkan, pandemi Covid-19 bukan hanya ujian bagi kesehatan tubuh, melainkan juga bagaimana kadar keimanan.

"Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan kita. Karena itu, ini momentum bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, apalagi ini bulan Ramadhan," ucap Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com