Sayangnya, mereka tidak melihat efek metabolisme dari cuka sari apel.
"Kesimpulannya adalah, asam asetat hanya membuat orang merasa mual dan tidak mau makan terlalu banyak," kata Czerwony.
"Dan mungkin ada efek psikologis di mana orang menganggap hal itu bekerja, sehingga mereka tanpa sadar membuat perubahan lain yang menghasilkan penurunan berat badan."
Penelitian lain menunjukkan manfaat cuka sari apel di luar penurunan berat badan, seperti penurunan gula darah dan trigliserida (lemak yang ditemukan dalam darah).
Amankah cuka sari apel untuk menurunkan berat badan?
Kekhawatiran terbesar Czerwony adalah, asam asetat dapat mengikis enamel gigi jika dikonsumsi langsung.
Czerwony merekomendasikan untuk menambahkannya ke dalam minuman.
Beberapa pasiennya menambahkan madu dan jahe. Sementara lainnya mengonsumsi cuka sari apel dalam bentuk gum atau permen karet.
Baca juga: Benarkah Sari Cuka Apel Bisa Bantu Atasi Jerawat?
"Boleh saja menggunakan cuka sari apel untuk jangka pendek," kata Czerwony.
"Ini dapat membantu kita masuk ke dalam pola pikir membatasi lemak, gula, dan makanan cepat saji."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.