Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Cuka Apel "Tak Bantu" Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 29/04/2020, 19:15 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Kita perlu melihat apa yang kita makan setiap hari. "Gunakan aplikasi untuk melacak berapa banyak kalori dalam makanan kita setiap hari," kata Czerwony.

"Lihat di mana kita menghabiskan kalori, dan tentukan apakah kita akan mengonsumsi lebih banyak protein atau lebih sedikit karbohidrat."

"Kita tidak dapat mengelola apa yang tidak kita monitor."

3. Tidur nyenyak

Saat kita tidak tidur nyenyak, kita akan cenderung mengambil keputusan tidak sehat dalam hal makanan.

Baca juga: Selain untuk Kesehatan, Ini Manfaat Lain Cuka Apel

Hormon lapar (ghrelin) juga meningkat ketika kita kurang tidur, sehingga kita akan lapar dan mencari makanan berkalori tinggi.

4. Aktif bergerak

Tubuh kita memerlukan 150-250 menit aktivitas aerobik seminggu.

Jika kita melakukan diet tetapi tidak berolahraga, kita tidak akan mempertahankan massa otot.

Otot membakar lebih banyak kalori, yang membantu meningkatkan metabolisme.

"Jika kita juga berlatih beban, ingatlah otot 18 persen lebih padat daripada lemak," kata Czerwony.

"Jadi, jika kita mengangkat beban, jangan berkecil hati apabila timbangan tidak bergerak terlalu banyak, itu mungkin berarti kita mendapatkan otot," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com