Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Suntik Vitamin untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Kompas.com - 29/04/2020, 19:24 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Kekhawatiran akan tertular virus Covid-19 membuat banyak orang melakukan berbagai cara demi meningkatkan daya tahan tubuhnya. Ada orang yang memilih menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga pola makan, atau minum ramuan herbal.

Tak sedikit yang memilih cara instan dengan suntik vitamin bahkan terapi hormon. Beberapa selebritas Indonesia diketahui melakukan tindakan injeksi ini.

Menurut dokter spesialis antiaging Deby Vinski, suntikan itu bukan obat untuk menyembuhkan infeksi virus corona, namun sebagai tindakan pencegahan.

“Ini salah satu protokol untuk meningkatkan imunitas manusia agar tidak tertular. Dengan kata lain supaya orang yang statusnya ODP (Orang Dalam Pemantauan) tidak menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan),” katanya melalui surat elektronik.

Dia menjelaskan, pada umumnya injeksi atau infus tersebut mengandung kombinasi dosis tinggi vitamin yang juga bermanfaat untuk menjaga agar hormon-hormon tubuh tetap optimal.

“Hormon tulang atau lebih dikenal sebagai vitamin D3 yang diperoleh dari sinar matahari juga akan lebih optimal dengan injeksi. Hal itu penting untuk meningkatkan imunitas tubuh,” katanya.

Deby menambahkan, kadar hormon yang optimal meningkatkan daya tahan tubuh dan sebaliknya gangguan hormon menyebabkan tubuh kita tak dapat berfungsi baik, mudah lelah, dan sakit-sakitan.

Walau sudah mendapatkan suntikan vitamin dosis tinggi, namun menurutnya kita juga tetap harus menjaga gaya hidup sehat dengan mengonsumsi nutrisi seimbang.

Baca juga: Raffi Ahmad Berikan Suntik Vitamin C Gratis untuk Para Satpam Komplek Rumahnya

Rasa aman semu

Menurut ahli imunologi dari Universitas Yale, Aikiko Iwasaki, suplementasi vitamin pada dasarnya tidak banyak berguna bagi kekebalan tubuh kecuali jika kita memang kekurangan.

Jika kita setiap hari sudah mengonsumsi beragam makanan, sayur, buah, dan sumber protein, maka sebenarnya kita sudah cukup mendapat vitamin yang diperlukan tubuh.

Kendati begitu, menurut Iwasaki, suplemen vitamin D bukanlah hal yang buruk. Beberapa penelitian telah mengaitkan kekurangan vitamin ini dengan peningkatan risiko infeksi pernapasan dan gejala yang berat.

Baca juga: Vitamin D Mencegah Tubuh Terinfeksi Virus Corona, Benarkah?

Walau tidak menentang konsumsi suplemen dan terapi lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, namun ia mengingatkan bahaya dari rasa aman yang semu.

“Tindakan seperti ini bisa membuat orang merasa terlindungi. Mereka lalu ke luar rumah dan merasa aman,” kata Iwasaki seperti dikutip dari BBC.

Bagaimana pun, menurutnya yang paling terbukti mampu menjaga daya tahan tubuh adalah konsumsi makanan bernutrisi seimbang, cukup tidur, olahraga, dan mengelola stres.

Di luar gaya hidup tersebut, satu hal yang pasti akan melindungi kita dari penyakit menular adalah vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com