Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Tabir Surya untuk Lindungi Kulit dari Cahaya Biru Gadget?

Kompas.com - 30/04/2020, 19:21 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layar gadget seperti ponsel dan komputer dapat memancarkan cahaya biru yang membuat kita lebih sulit tertidur di malam hari serta dapat merusak kulit.

Cahaya biru yang dipancarkan dari gawai tersebut adalah jenis cahaya berenergi tinggi, atau HEV.

Cahaya biru paling kuat memang berasal dari matahari, namun sebuah penelitian menunjukkan layar perangkat elektronik dapat memiliki efek serupa. Padahal, kita bisa menatap layar lebih dari satu jam setiap hari.

Namun, penting untuk diingat cahaya dari layar perangkat elektronik tidak memiliki tingkat bahaya seperti berjemur di bawah sinar matahari.

Matahari masih menjadi musuh terbesar dalam bahaya jangka panjang, karena memicu kerusakan DNA dan kanker kulit.

"Cahaya biru dari layar gadget memicu tipe kerusakan yang sedikit berbeda. Ini menyebabkan pembentukan jenis oksigen reaktif yang merusak kolagen, memicu kerutan, perubahan pigmen, dan kulit kendur," kata Michele Farber, dokter kulit di Schweiger Dermatology Group di New York, AS.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Aman bagi Mata Saat Menatap Layar Ponsel?

Menurut Farber, matahari menyebabkan photoaging (proses penuaan yang diakibatkan sinar ultraviolet) ke tingkat yang lebih besar daripada cahaya biru, dan dapat menyebabkan kanker kulit.

Sementara cahaya biru belum terbukti menyebabkan kanker kulit. Bahkan, dalam dosis yang terukur oleh dokter, jenis cahaya ini digunakan untuk mencegah kanker kulit.

Namun, ahli dermatologi kosmetik Kenneth Mark, mengingatkan cahaya biru dapat mempercepat timbulnya tanda-tanda penuaan (aging).

Tanda-tanda penuaan yang dimaksud Mark, meliputi hiperpigmentasi, kerusakan kolagen, kemerahan, peradangan, pembengkakan atau edema dan stres oksidatif dalam bentuk radikal bebas.

Baca juga: Berhentilah Menatap Layar Gawai Tiap 20 Menit

 

Menurunnya kualitas gara-gara cahaya biru juga memiliki efek langsung pada kulit.

"Menonton televisi dan menggunakan ponsel di malam hari juga mengganggu siklus tidur-bangun kita, dan kurang tidur mengakibatkan fluktuasi hormon yang menyebabkan kondisi kulit terbakar dan mempercepat penuaan," kata Farber.

Bahkan, paparan layar gawai selama satu jam dapat menyebabkan stres oksidatif pada sel-sel kulit yang mengarah pada penuaan.

Studi lain menunjukkan, manusia terpapar cahaya biru pada hari normal untuk mengurangi karoten (antioksidan) di kulit, yang meningkatkan radikal bebas (penyebab kerusakan kulit).

Namun, karena sebagian besar penelitian dilakukan dalam skala kecil, dibutuhkan lebih banyak data untuk mengonfirmasi sepenuhnya efek cahaya biru pada kulit.

Baca juga: Bagian Tubuh yang Paling Cepat Tunjukkan Tanda Penuaan

Cahaya biru masih mempunyai manfaat

Pada siang hari, cahaya biru bisa menjadi hal yang baik. Ini meningkatkan energi dan suasana hati, dan membuat kita tetap terjaga. Tapi jangan meletakkannya terlalu dekat dengan wajah.

"Perbedaannya adalah paparan yang terkontrol dan yang tidak," kata Farber.

Cahaya biru yang digunakan sebagai terapi LED memiliki panjang gelombang 415 nanometer, yang secara klinis terbukti mengurangi peradangan dan bakteri dalam jerawat, serta mengobati kondisi kulit seperti lesi prakanker.

"Namun, cahaya biru yang kita hadapi di lingkungan memiliki spektrum lebih luas. Rentang penuh cahaya berenergi tinggi adalah penyebab photoaging dipercepat dan masalah kulit terkait cahaya biru," katanya.

Melindungi diri dari cahaya biru

Kabar baiknya, kita tidak perlu membeli produk perawatan kulit khusus untuk melindungi diri kita.

"Perlindungan terbaik adalah meminimalkan paparan dengan menggunakan filter cahaya biru pada ponsel," kata Mark.

Baca juga: Jangan Anggap Enteng, Pemilik Kulit Gelap Juga Berisiko Kanker Kulit

Untuk perlindungan pada mata ia menyarankan agar kita menggunakan kacamata. Tetapi untuk sepenuhnya melindungi diri, gunakan tabir surya yang diformulasikan khusus menghalau cahaya biru.

"Pilih tabir surya yang memiliki spektrum luas untuk melindungi kulit kita," ujar Farber.

"Blocker fisik dengan titanium dioksida dan seng oksida membantu memantulkan sinar cahaya untuk menawarkan perlindungan luas terhadap UV dan cahaya berenergi tinggi."

Walau tidak perlu memakai tabir surya selama berhari-hari di rumah saat menatap layar komputer atau menggunakan ponsel, jangan lupa melindungi kulit kita dari cahaya biru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com