KOMPAS.com - Apakah mungkin makanan yang telah dikonsumsi akan tetap berada dalam perut dan tidak tercerna? Seaneh-anehnya pernyataan tersebut, pada kenyataannya, kondisi tersebut benar-benar ada.
Gastroparesis adalah istilah yang merujuk pada keadaan tersebut. Gastroparesis merupakan kondisi saat pergerakan otot perut melambat atau bahkan terhenti yang mengakibatkan perut tidak dapat dikosongkan. Penderita gastroparesis perlu menjaga kesehatan lambungnya.
Penyebab gastroparesis tidak diketahui secara pasti, tetapi diyakini bahwa kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf vagus, yaitu saraf yang mengendalikan otot lambung untuk berkontraksi dan mendorong makanan ke usus kecil.
Saraf vagus yang rusak tidak mampu mengirimkan sinyal kepada otot lambung yang akhirnya membuat makanan tinggal dalam perut dan tidak dicerna di dalam usus kecil.
Kerusakan dari saraf ini bisa dipicu oleh penyakit tertentu, berupa diabetes, atau bedah di lambung atau usus kecil.
Penanganan gastroparesis secara umum
Gastroparesis ditangani dengan mengatasi hal yang memicu kondisi tersebut. Namun, gastroparesis tidak dapat diobati secara total dan hanya bisa diatasi gejala-gejalanya.
Obat untuk memicu pergerakan otot, serta obat antimual dan antimuntah adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi efek dari gastroparesis.
Bedah untuk menempatkan selang penyaluran makanan ke dalam usus kecil adalah alternatif penanganan lainnya.
Meskipun demikian, penanganan gastroparesis untuk jangka waktu yang panjang harus diikuti dengan menjaga kesehatan lambung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.