KOMPAS.com - Sebagian orang merasa lebih percaya diri ketika mengenakan riasan wajah atau make up.
Psikoterapis holistik, Jennifer Pepper, MA AMFT menjelaskan, ketika mengenakan riasan wajah, kita mengirimkan pesan pada alam bawah sadar kita, bahwa kita tidak sempurna dan ketidaksempurnaan itu perlu ditutup atau disamarkan.
Pada dasarnya, Pepper menjelaskan bahwa kita lebih bahagia dengan perubahan penampilan, karena itu memengaruhi perasaan kita dari dalam.
Itu cukup menjelaskan mengapa banyak dari kita yang bereaksi dan berpikir "itu bukan saya", ketika melihat wajah yang sudah dirias di depan cermin.
Baca juga: Cantiknya Kylie Jenner Tampil Polos Tanpa Riasan Wajah
Ketika kondisi itu terjadi, otak kita merasa memiliki keterikatan dengan versi wajah kita yang sudah dikoreksi dan ditingkatkan.
Banyak orang menjadikan merias wajah sebagai bagian dari rutinitas harian. Terapis Talkspace, Meaghan Rice, PsyD, LP mengatakan, bagi orang-orang tersebut, melewatkan make up seolah membuat diri mereka merasa sedikit tidak seimbang.
"Ketidakseimbangan kecil bisa bertambah dan membuat kita merasa kurang percaya diri tentang diri kita sendiri," ungkapnya.
Dalam pengertian itu, reaksi otak bukan hanya memengaruhi kepercayaan diri seseorang melainkan juga karena adanya sebuah perubahan pola.
Baca juga: Gwyneth Paltrow Gelar Pesta, Tamu Tak Boleh Pakai Make Up
Lalu, apa yang terjadi pada otak jika yang terjadi adalah sebaliknya?
Seperti diungkapkan oleh Rice, otak akan menyadari ketika kita melanggar suatu rutinitas tertentu.
Tetapi, kita juga bisa membentuk rutinitas baru, dalam hal ini membentuk rutinitas tidak mengenakan riasan wajah.
"Semakin banyak kita melakukan sesuatu, semakin baik perasaan kita, dan kemudian kita bisa belajar melepaskan diri dari pendapat orang lain," katanya.
Ini menjelaskan mengapa kebiasaan tanpa make up tidak terjadi dalam semalam, melainkan butuh waktu panjang untuk menjadikannya sebagai rutinitas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.