KOMPAS.com - Es kelapa muda, jus mangga, es kopi susu, hingga es doger telah terhidang di meja, 30 menit jelang berbuka puasa. Pemandangan yang familiar untuk Anda?
Saat bulan Ramadan, biasanya momentum berbuka puasa ‘dirayakan’ dengan minuman manis dan dingin.
Banyak anggapan bahwa minum es tidak baik bagi tubuh dan pencernaan. Padahal faktanya, rumor yang cukup populer itu tidak didasari penelitian medis yang pasti.
Tubuh manusia terdiri dari 60-70% cairan. Dengan cukup cairan, sel tubuh bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Namun ketika menjalankan ibadah puasa, tubuh kehilangan cairan tubuh. Itu sebabnya asupan cairan perlu diperbanyak ketika sahur dan terutama buka puasa.
Setidaknya tubuh memerlukan delapan gelas air per hari. Mengonsumsi buah dan sayuran segar yang mengandung banyak air dan serat juga akan menjaga kebugaran tubuh saat puasa.
Kita juga tahu bahwa minuman seperti soda dan kopi sebaiknya dihindari saat buka puasa.
Baca juga: 5 Pilihan Minuman Buka Puasa yang Sehat dan Menyegarkan
Pertanyaan selanjutnya adalah ketika berbuka puasa, mana yang lebih baik: air hangat atau air es?
Rupanya, tidak selamanya air es adalah pilihan buruk dibandingkan dengan air hangat. Keduanya sama baiknya.
Kali ini, kita akan menggarisbawahi yang belum banyak diketahui orang: minum es baik bagi pencernaan. Contohnya:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.