Tim spesialis kesehatan dari Columbia University menyatakan bahwa cairan yang masuk ke tubuh manusia tidak harus selalu bersuhu ruangan untuk bisa diserap dengan mudah.
Bahkan, American College of Sports Medicine’s Position Stand on Exercise and Fluid Replacement menyebut bahwa cairan yang masuk perlu lebih dingin dibandingkan dengan temperatur sekitar.
Air dingin lebih cepat menghilangkan dahaga ketimbang air hangat. Terlebih ketika usai berpuasa dan tidak mendapat asupan cairan selama kurang lebih 12 jam.
Baca juga: 5 Resep Es Segar untuk Buka Puasa
Kabar baiknya lagi, air dingin tidak membahayakan organ internal manusia. Justru, minum es saat buka puasa membantu kinerja pencernaan agar lebih efisien.
Selain itu, minum es saat buka puasa dapat membantu mencerna makanan di dalam perut. Bahkan, minuman dingin juga akan membuat kita cepat merasa kenyang. Dengan demikian, kita terhindar dari lapar mata dan mengonsumsi terlalu banyak kalori saat berbuka puasa.
Bagaimana dengan air hangat?
Sejak lama, air hangat dianggap sebagai minuman yang lebih ‘sehat’ dibandingkan dengan air es.
Ada banyak sekali kelebihannya seperti merangsang aliran darah menuju usus, mencegah konstipasi, hingga mengaktifkan sistem pencernaan.
Baca juga: 10 Manfaat Kesehatan Rutin Minum Air Hangat
Namun hal ini tidak serta merta membuat minum es saat buka puasa sebagai hal yang tidak disarankan. Selain beberapa manfaat air es di atas, faktanya tubuh juga memerlukan air es dalam kondisi tertentu, misalnya setelah berolahraga.
Air hangat tidak bisa maksimal menurunkan suhu tubuh manusia yang tinggi usai berolahraga. Justru, air dingin bisa menjalankan tugas ini dengan lebih baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.