Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya yang Mengintai Saat Buka Puasa dengan Makanan Cepat Saji

Kompas.com - 04/05/2020, 15:20 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Berpuasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun manfaat ini takkan bisa kita rasakan jika kegiatan berpuasa dibarengi pola hidup tidak sehat. Salah satu contohnya, gemar buka puasa dengan mengonsumsi makanan cepat saji.

Berdasarkan penelitian, berpuasa sekurang-kurangnya 12 jam sehari akan berdampak positif bagi tubuh. Mulai dari menurunkan berat badan hingga berpotensi meningkatkan kinerja otak.

Sebaliknya, konsumsi makanan cepat saji alias fast food atau junk food ketika sahur dan berbuka dapat memberikan efek buruk meskipun anda berpuasa. Simak penjelasannya di bawah ini!

Mengonsumsi fast food saat tubuh tidak berpuasa pun bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, apalagi jika Anda langsung berbuka dengan menyantap makanan rendah nutrisi ini.

Kira-kira apa saja efek negatif yang mungkin terjadi ketika buka puasa dengan makanan cepat saji?

1. Lemas, mengantuk, dan diabetes

Tubuh membutuhkan asupan gula untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Makanan cepat saji tentu mengandung banyak gula.

Tapi jangan senang dulu. Menyantap makanan siap saji saat buka justru dapat membuat kita merasa lemas dan mengantuk.

Minuman pedamping dalam menu fast food saja bisa mengandung 140 kalori dan 39 gram gula, tanpa tambahan gizi lain. Sekalipun Anda tidak minum, fast food biasanya didominasi oleh kandungan karbohidrat.

Karbohidrat lalu dicerna oleh tubuh dan menjadi glukosa (gula) dalam darah. Proses ini akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba yang kemudian meningkatkan resiko diabetes.

Baca juga: Sering Makan Junk Food, Waspadai 13 Penyakit Berikut

2. Kenaikan berat badan

Tidak makan dan minum lebih dari setengah hari seharusnya memberi efek pada penurunan berat badan. Namun ini tidak berlaku ketika Anda mengonsumsi junk food saat berbuka puasa.

Selain tinggi karbohidrat, makanan cepat saji juga tinggi kalori dan minim serat. Inilah yang dapat memicu tubuh untuk menimbun banyak lemak yang berpengaruh pada meningkatnya berat badan.

Kenaikan berat badan ini pun bukan hal baik karena lemak dari junk food umumnya termasuk dalam kategori lemak trans.

Jenis lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Pada jangka panjang, kondisi ini berpotensi menambah risiko penyakit yang berkaitan dengan jantung.

Baca juga: Mengapa Junk Food Terasa Lezat di Lidah?

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com