4 Cara Mudah Ajak Balita Cuci Tangan dengan Benar

KOMPAS.com - Menghadapi virus corona, mencuci tangan dengan baik dan menyeluruh adalah cara terbaik untuk memutus penyebarannya.

Namun mengajak balita mencuci tangan dengan baik dan menyeluruh selama 20 detik seperti yang dianjurkan, mungkin bukanlah hal yang mudah.

Si kecil mungkin akan bernegosiasi, menangis, berteriak, dan akhirnya membuat orangtua menyerah.

Baca juga: Cegah Corona, Cuci Tangan Lebih Efektif Dibanding Hand Sanitizer

Direktur Pendidikan Rose & Rex, Lauren Vien, M.Ed yang mengajar di prasekolah swasta Manhattan mengatakan bahwa untuk anak balita, 'perebutan kekuasaan' dapat dikaitkan dengan kebutuhan yang mendasarinya.

"Menghindari mencuci tangan mungkin adalah caranya mengungkapkan bahwa dia menginginkan lebih banyak kendali," jelas Lauren.

Lauren menyarankan untuk mengambil jalan tengah yakni dengan menawarkan dua pilihan yang jelas, bila memungkinkan. Seperti bertanya apakah dia ingin mencuci tangan di wastafel dapur atau wastafel kamar mandi.

Jika anak-anak tidak mampu atau tidak mau membuat pilihan, ia menyarankan orangtua untuk menindaklanjuti dengan menunjukkan dukungan.

"Butuh waktu yang sangat lama bagi kamu untuk mencuci tangan. Jika sulit bagi kamu untuk menentukan pilihan di mana akan mencuci tangan, ibu/ ayah dapat memilihkannya untukmu," ujar Lauren.

Baca juga: Cegah Kulit Tangan Kering meski Sering Cuci Tangan Saat Wabah Corona

Sementara Lauren mencatat bahwa itu membutuhkan waktu dan konsistensi, dia meyakinkan bahwa hal itu semacam investasi.

"Anak-anak dengan cepat menemukan bahwa itu adalah kepentingan terbaik mereka untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang disajikan kepada mereka!"

Berikut adalah empat cara membuat anak balitamu mau mencuci tangan dengan aturan yang direkomendasikan.

1. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti

Menjelaskan konteks pada anak tentang kuman dan menjelaskan virus corona dengan cara yang sesuai dengan usia mereka, juga sangat membantu.

Cari beberapa video inspirasi yang mudah dilakukan dan mudah dipahami oleh anak.

2. Menggabungkannya degan permainan

Jika anak tidak ingin melakukan sesuatu, adalah sebuah prestasi saat orangtua berhasil membuatnya mau untuk bekerja sama.

Berpura-pura bahwa gel pencuci tangan adalah lendir dari zombie atau meniupkan gelembung dari sabun yang dihasilkan dari usapan sabun pada tangan, terkadang bisa berhasil membuat anak tertarik.

Baca juga: Wabah Virus Corona dan Kekuatan Cuci Tangan