KOMPAS.com - Kelelahan sudah menjadi bagian dari keseharian manusia modern saat ini. Keluhan lelah atau capek mungkin biasa dilontarkan teman atau pasangan, misalnya karena padatnya pekerjaan atau gara-gara kurang tidur.
Namun, jangan sepelekan gejala ini karena kelelahan ekstrem ternyata bisa menimbulkan kematian.
Kelelahan ekstrem bisa jadi bukan hanya tanda bahwa kita mengalami stres dan tubuh membutuhkan waktu lebih untuk beristirahat.
Kondisi ini bisa menjadi tanda sindrom kelelahan kronis (SKL), sebuah gangguan kompleks yang ditandai dengan kelelahan terus-menerus.
Seringkali kita sulit mendapat diagnosa yang tepat waktu karena tidak ada laboratorium atau tes khusus untuk mengonfirmasi gangguan tersebut sehingga, para dokter belum mampu menentukan penyebab pastinya.
Gejala SKL juga dapat mengacu pada penyakit lainnya, seperti fibromialgia (nyeri otot disertai kelelahan) dan depresi. Faktanya, 90 persen kasus tidak terdiagnosa.
Baca juga: Bagaimana Kelelahan Kerja Sebabkan Gangguan Jantung
Bagaimana kelelahan bisa menimbulkan kematian?
Bekerja terlalu lama atau terlalu giat bisa menyebabkan level stres tinggi. Apalagi jika sebelumnya kita juga kurang istirahat.
Saat stres, jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya. Dilansir dari laman Time, dr. Alan Yeung, direktur medis di Stanford Cardiovascular Health, mengatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat stres tinggi akan mengalami peningkatan irama jantung dan tekanan darah.
Kedua kondisi itulah yang kemudian akan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan gagal jantung, terutama pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.