Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2020, 17:01 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Forbes

KOMPAS.com - "The Last Dance", film dokumenter ESPN yang menceritakan perjalanan saat musim terakhir Michael Jordan bersama Chicago Bulls, telah memikat publik dunia.

Apalagi serial dokumenter tersebut dirilis di masa pandemi, ketika semua kegiatan olahraga dibekukan.

Seri-seri awal dalam 10 bagian dari film ini menggali sosok "partner" Michael Jordan, yakni Scottie Pippen, Dennis Rodman, dan pelatih Phil Jackson.

Baca juga: Baru, Sneaker Air Jordan 1 Low Versi Jins Belel

Nah, minggu ini serial tersebut mengeksplorasi Michael Jordan sebagai "global endorsement phenomenon", dengan slogan masyurnya, “It’s Gotta Be The Shoes” dan “Be Like Mike”.

Pada segmen kehidupan ini, Nike selalu menjadi pendukung terbesar bagi Jordan, baik secara finansial maupun pemasaran.

Raksasa pakaian olahraga Amerika Serikat itu membayar Jordan hingga sekitar 1,3 miliar dollar AS -berdasarkan hitungan Forbes, sejak dia menandatangani kesepakatan pertama di tahun 1984.

Tak hanya itu, Nike pun telah mendongkrak dan membuat sosok Michael Jordan menjadi ikon budaya.

Ini pun menjadi adalah kesepakatan sokongan bagi atlet yang terbesar yang pernah ada.

Sebaliknya, bisa juga disebut Jordan membantu mengubah Nike dari underdog, menjadi salah satu merek fesyen terbesar dan paling masyur di dunia.

Baca juga: Kisah Michael Jordan Tolak 100 Juta Dollar AS

Mungkin bagi generasi milenial, pernyataan ini terdengar meragukan, atau janggal. Mengingat, saat ini logo Swoosh ada di mana-mana, bahkan di banyak aspek kehidupan.

Namun, hal itu tidak pernah terjadi di pertengahan era 1980-an. Adidas adalah penguasan lebih dari 50 persen pendapatan di sektor tersebut.

Bahkan, Reebok yang baru muncul kala itu, sudah mampu melampaui pendapatan Nike pada tahun 1987.

Lalu, Converse adalah merek pilihan untuk bintang NBA seperti Magic Johnson, Larry Bird, dan juga Julius Erving, bukan Nike.

Jordan pun memakai sepatu Converse di University of North Carolina. Kemudian, setelah dipinang oleh Chicago Bulls, pilihan sneaker pertama Jordan pun adalah Adidas.

Agen Jordan, David Falk, yang menciptakan istilah Air Jordan, lantas mempunyai ide lain.

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com