Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Vitamin D untuk Atasi Depresi, Ampuhkah?

Kompas.com - 05/05/2020, 19:00 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekurangan vitamin D tidak hanya berdampak pada kesehatan tulang dan gigi, tapi juga kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi pada seseorang.

Namun, itu tidak berarti mengonsumsi lebih banyak vitamin D saja dapat mencegah atau mengobati depresi tanpa konsumsi vitamin lainnya.

Beberapa penelitian terbaru menyimpulkan kekurangan vitamin D dapat menyebabkan depresi dan juga memengaruhi mood. Satu ulasan dari 13 studi dengan lebih dari 31.000 peserta menemukan, mereka yang kekurangan vitamin D memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi.

"Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan depresi mayor dan minor, serta gangguan mood dan penurunan kognitif yang lebih cepat," kata Robin Foroutan, MS, RDN, HHC, ahli diet kedokteran integratif dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Kadar vitamin D yang rendah dapat merusak fungsi kognitif karena ada reseptor vitamin D di area otak yang bertanggung jawab untuk suasana hati dan perilaku, termasuk memicu depresi.

Rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 600 hingga 800 unit internasional (IU) vitamin D sehari.

Baca juga: Sering Kelelahan Bisa Jadi Gejala Depresi

Sebagai referensi, satu porsi salmon mengandung vitamin D sekitar 400 IU. Beberapa makanan secara alami memiliki kandungan Vitamin D dalam jumlah pas untuk dosis harian kita.

Cara paling umum memenuhi kebutuhan vitamin D adalah lewat paparan sinar matahari, karena vitamin D disintesis oleh kulit sebagai respon terhadap sinar ultraviolet.

Luangkan waktu berjemur sekitar 15 menit di bawah sinar matahari antara pukul 10.00-15.00, setidaknya tiga kali seminggu untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin D.

Apakah konsumsi lebih banyak vitamin D cegah depresi?

Meningkatkan kadar vitamin D dapat membantu memperbaiki kesehatan secara umum dan rasa kesejahteraan mental yang lebih kuat.

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Namun, penelitian belum membuktikan bahwa konsumsi lebih banyak vitamin D adalah pengobatan untuk depresi.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menemukan, tidak ada efek ketika vitamin D ditambahkan 4.000 IU pada mereka yang depresi dibanding dengan yang diberikan plasebo.

Lalu, tinjauan pada tahun 2019 terkait pasien dengan depresi yang ditambahkan 70 mikrogram (sekitar 2.800 IU) vitamin D3 juga tidak menemukan perubahan setelah suplementasi.

"Kami tidak memiliki bukti yang dapat merekomendasikan ini sebagai pengobatan lini pertama untuk depresi," kata Dorothy Sit, MD, psikiater di Northwestern Medicine.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com