Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gelembung Sosial" Sebagai Cara Baru Bertemu Kerabat di Tengah Pandemi

Kompas.com - 06/05/2020, 23:23 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Di saat banyak negara berupaya menghilangkan status lockdown karena virus corona, gelembung sosial atau "social bubbles" muncul sebagai ide terkait cara mengendurkan pembatasan sosial.

Namun, para ahli mengatakan, hal itu bisa sulit dipraktikkan.

Gelembung sosial memungkinkan seseorang membentuk suatu kelompok dengan beberapa orang tertentu yang dibolehkan saling bertemu di luar anggota keluarga mereka di rumah.

Menurut data terbaru yang dikumpulkan John Hopkins University, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 3,6 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 257.000 orang meninggal.

Selandia Baru, yang digadang-gadang sebagai contoh negara yang membuat kasus virus corona menjadi nol, telah menerapkan gelembung sosial.

Di negara tersebut, sejumlah pembatasan telah dibuka dan memungkinkan orang memperluas "gelembung" mereka untuk melakukan kontak dengan kerabat dekat di luar anggota keluarga mereka di rumah.

Sementara itu, Belgia dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memungkinkan orang bersosialisasi dengan kelompok hingga 10 orang.

Saat ini, Belgia mengizinkan orang bertemu dengan dua orang lain di luar rumah mereka, dan menjaga jarak satu sama lain.

William Hanage, associate professor of epidemiology di T.H. Chan School of Public Health Harvard, mengatakan gelembung sosial "merupakan hal yang bisa diberlakukan saat wabah terkendali."

Namun, ia menambahkan ada masalah terkait besar kelompok, karena skala yang makin besar dapat meningkatkan kemungkinan infeksi.

"Bayangkan tiap orang memiliki peluang 5 persen terinfeksi dalam periode tertentu," kata Hanage.

"Jika setiap orang dianggap sebagai risiko independen, itu berarti kelompok 10 orang memiliki 50 persen kemungkinan mengalami kasus infeksi Covid-19 dalam periode itu."

Mike Tildesley, associate professor yang merupakan spesialis pengendalian penyakit menular di University of Warwick, mengatakan "prinsipnya, gelembung sosial adalah strategi yang sangat masuk akal, namun sulit diterapkan."

Dia juga mengatakan, mempersempit daftar teman dan memastikan teman-teman itu hanya bergaul dengan orang yang sama sepertinya nyaris mustahil dilakukan.

"Kita bisa membayangkan situasi di mana kita memberi nama sejumlah teman, lalu mereka memberi nama sejumlah teman termasuk kita."

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com