Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Psikologis di Balik Nama Anak Perempuan dan Laki-laki

Kompas.com - 07/05/2020, 22:24 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Dunia baru saja dibuat heran oleh pasangan Elon Musk dan Grimes yang menamai anak laki-laki mereka dengan nama unik, yakni X Æ A-12 Musk. Bukan hanya berbeda, nama anak CEO SpaceX dan Tesla itu juga sulit diucapkan.

Padahal, lebih dari sebuah panggilan, nama menyimpan nilai-nilai psikologis yang dapat menentukan kepribadian dan masa depan anak kelak. Apa pengaruhnya?

Mungkin saat ini, penamaan anak adalah salah satu keputusan sulit yang harus dipikirkan matang-matang oleh orangtua karena akan berdampak pada anak seumur hidupnya.

Anda tentu ingin memberi nama dengan arti paling bagus dan mencerminkan harapan pada sang anak.

Banyak orangtua menamakan anak mereka berdasarkan saran dari orangtua mereka. Ada juga yang meniru nama tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh. Ada juga yang mencari nama anak yang paling unik dan modern. Anda termasuk yang mana?

Baca juga: Arti di Balik Nama Unik Anak Elon Musk dan Grimes

Di balik nama anak perempuan dan laki-laki yang unik dan modern

Sekitar 20 tahun yang lalu, nama Ayu, Reza, atau Putri adalah nama yang umum dan mungkin sudah dianggap paling relevan di masanya. Pelafalannya tak susah, dan memiliki makna yang bagus.

Akan tetapi, nama-nama ini semakin jarang kita jumpai di absen sekolah anak TK atau SD sekarang.

Pasalnya generasi Ayu dan Reza tadi kini sudah jadi orangtua. Sebagai orangtua milenial, banyak yang merasa nama mereka terlalu sederhana.

Tidak sedikit dari mereka yang kemudian menjadi terobsesi untuk menamai anak mereka seunik mungkin, kalau bisa anak mereka adalah satu-satunya yang memiliki nama tersebut.

Menurut Laura Wattenberg, pencipta situs Baby Name Wizard yang menyediakan nama bayi dan artinya, orangtua zaman dulu menamai anak mereka dengan nama sederhana, dengan harapan agar anak mudah berbaur dengan teman-teman dan lingkungannya.

Namun kini, orangtua cenderung menginginkan anak mereka untuk lebih menonjol daripada yang lainnya. Mereka khawatir dengan nama yang biasa, anak mereka pun akan jadi orang yang biasa-biasa saja.

Wattenberg menghubungkan perubahan budaya dengan beberapa faktor, termasuk pengenalan statistik nama bayi dan maraknya penggunaan media sehingga akses informasi untuk pilihan nama lebih beragam dibandingkan dahulu.

Tak hanya di Indonesia, di Amerika atau Inggris pun trennya sama. Menurut banyak orangtua kekinian, menjadi otentik adalah nilai yang menggambarkan status sosial seseorang.

Jadi tak heran jika ada orangtua zaman sekarang ingin menamai anak mereka dengan nama-nama yang selangka mungkin, untuk menunjukkan status sosial mereka sebagai orang yang melek informasi di dunia modern ini.

Baca juga: Seberapa Besar Pengaruh Nama pada Kesuksesan dan Cinta

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com