Secara tidak disadari, jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus maka dapat menghancurkan kebahagiaan diri sendiri.
Jadi, daripada waktu tersebut terbuang untuk melakukan stalking mantan, sebaiknya lakukan hal-hal yang bermanfaat, seperti menelepon sahabat, membaca buku favorit, berolahraga, memasak, atau sesederhana membuka aplikasi kencan di ponsel untuk mendapatkan pengganti mantan kekasih.
3. Membandingkan kehidupan dengan mantan
Jika mantan kekasih sudah memiliki pacar baru atau akhirnya menikah dengan orang lain, secara tidak sadar Anda mungkin akan membandingkan diri Anda dengan pasangan barunya.
Anda bisa jadi berlomba-lomba menginginkan pasangan atau kehidupan yang lebih baik dari mantan kekasih, lalu mungkin memamerkannya.
Baca juga: Berhentilah Membandingkan Diri dengan Pasangan Lain di Media Sosial
4. Merasa patah hati lagi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebiasaan stalking mantan dapat menghambat untuk move on.
Hal ini menyebabkan Anda yang awalnya sudah terbiasa tanpa kehadiran mantan kekasih akhirnya merasa hancur atau patah hati lagi melihat foto atau status terbarunya yang memperlihatkan kehidupannya baik-baik saja dengan orang lain.
5. Anda akan merasa malu bila ketahuan
Saat sedang asyik stalking mantan di Instagram, Facebook, atau Twitter, tak sengaja Anda menyukai unggahan mantan yang sudah lama sekali diunggahnya.
Jika sudah begini, Anda pun jadi ketahuan sering mematai-matai aktivitasnya melalui sosial media. Duh, memalukan, bukan?
Cara agar tidak stalking mantan pacar lagi
Meski sulit, berhenti stalking mantan merupakan langkah yang harus dilakukan agar proses move on dapat berhasil. Tetapi, bagaimana cara agar tidak stalking mantan pacar lagi?
1. Ingat lagi efek negatif yang Anda rasakan saat stalking mantan
Salah satu cara agar tidak stalking mantan pacar adalah dengan mengingat kembali efek negatif yang Anda alami saat kepo Si Dia di media sosial.