Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2020, 11:58 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi kerap disebut sebagai "silent killer" alias pembunuh dalam diam karena gejala-gejalanya baru muncul ketika tekanan darah sudah sangat tinggi dan merusak organ tubuh.

Tekanan darah tinggi memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah dan kerja jantung. Kondisi ini bisa memicu sejumlah komplikasi mematikan, termasuk stroke dan serangan jantung.

Beberapa gejala umum tekanan darah tinggi antara lain dada berdebar, urin berdarah dan sakit kepala hebat.

Karena gejalanya seringkali muncul ketika tekanan darah sudah sangat tinggi, maka penting untuk secara rutin memeriksakan takanan darah, terutama bagi orang dewasa di atas usia 40 tahun. Pemeriksaan tekanan darah dianjurkan setidaknya setiap lima tahun.

Risiko memiliki tekanan darah tinggi bisa dikurangi dengan cara sederhana, seperti menerapkan pola makan sehat dan olahraga rutin.

Baca juga: Efek Tekanan Darah Tinggi pada Organ Tubuh

Lalu, olahraga seperti apa saja yang dianjurkan?

Setiap orang dianjurkan melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu. Di kondisi seperti saat ini, di mana kebanyakan orang lebih banyak beraktivitas di rumah, menjaga tubuh tetap aktif mungkin menjadi tantangan tersendiri.

Namun, banyak menghabiskan waktu di rumah bukan berarti kita tidak bisa berolahraga.

"Memang sulit memaksimalkan olahraga di masa pandemi, namun setidaknya targetkan 150 menit olahraga setiap minggunya untuk membuat denyut jantung tetap bekerja."

Demikian diungkapkan oleh CEO Blood Pressure UK, Katharine Jenner seperti dilansir Express.co.uk.

Aktivitas fisik yang bisa kamu lakukan, seperti jogging, jalan cepat, naik-turun tangga, menari, atau bahkan menjalankan aktivitas rumah tangga rutin seperti membersihkan rumah atau berkebun.

Baca juga: Walau di Rumah Saja, Jangan Kebanyakan Rebahan dan Tidur

Tipe aktivitas fisik terbaik untuk orang dengan tekanan darah tinggi adalah yang dilakukan secara berulang dan memiliki ritme atau yang biasa dikenal dengan latihan aerobik. Latihan ini menggerakkan semua kelompok otot dalam tubuh kita.

Aktivitas fisik rutin tentunya juga perlu diikuti dengan menerapkan pola makan sehat untuk menurunkan tekanan darah.

Misalnya, mengurangi konsumsi garam, memperbanyak makan sayur dan buah, hingga mempertahankan berat badan sehat.

"Bahkan penurunan tekanan darah sistolik sekecil apapun akan sangat signifikan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular berbahaya di kemudian hari," ungkapnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com