Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Gadis Belia Iseng Bisnis Pakaian Bekas, Kini Raup Omzet Rp 60 Juta

Kompas.com - 08/05/2020, 14:14 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Sempat gagal

Setelah sempat gagal beberapa kali, mereka pun memasarkan enam produk pertamanya dengan harga Rp 200.000. Produk itu laku hanya dalam waktu sekitar seminggu.

“Karena saya main TikTok, saya endorse (artis) TikTok, kemudian saya promo ke teman. Ternyata tie dye shirt ini booming di TikTok,” ungkap Putri.

Buktinya, dalam hitungan hari, permintaan terus melonjak.

Bayangkan saja, jika saat pertama kali berbisnis tahun 2019, mereka hanya memproduksi enam kaus. Dalam beberapa bulan kemudian, mereka sudah bisa menjual 80 baju per minggu.

“Itu pun banyak yang gak kebagian. Jadi pas diluncurin, rebutan gitu,” tutur Putri.

Namun, mencari barang bekas yang sesuai dengan keinginan, bukanlah hal mudah. Dibutuhkan tenaga dan waktu banyak untuk mencarinya.

Baca juga: Daur Ulang Botol Plastik Harus dengan Tutupnya, Apa Alasannya?

Karena itu, mereka lalu mulai bermain di baju baru polos yang diberi sentuhan seni.

Teknik yang digunakan pun menjadi beragam. Misal, menggabungkan empat kaus menjadi satu.

“Misal, ada kaus bekas yang cacat di sebelah kiri. Nah, sebelah kanannya akan digabung dengan kaus yang lain,” ucap dia.

Harganya tentu berbeda dengan satu kaus bekas yang didaur ulang. Untuk pakaian yang digabungkan tersebut, dibanderol mulai harga Rp 280.000.

Sedangkan, untuk kaus dengan merek-merek ternama, dipatok harga antara Rp 500.000-600.000 per potong.

“Omzet kami Rp 15 jutaan sekali produksi. Sekitar Rp 60 juta per bulan, bersih,” ucap dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com