Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2020, 19:44 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar wanita mengalami peningkatan berat badan mereka selama usia paruh baya, khususnya saat mereka mengalami menopause.

Nah, diet Galveston, yang ditemukan oleh Mary Claire Haver, MD, Obgyn, bertujuan untuk membalikkan tren ini. Caranya dengan menggunakan rencana diet yang terdiri dari protein tanpa lemak dan karbohidrat rendah.

Diet Galveston dirancang untuk membantu wanita menopause menurunkan berat badan dengan melawan peradangan, alih-alih mengurangi kalori.

Meskipun banyak cerita kesuksesan mengenai diet Galveston, belum ada studi ilmiah yang membuktikan diet ini lebih membantu kita menurunkan berat badan daripada diet sehat lainnya.

Diet Galveston untuk wanita menopause

Diet Galveston terutama dirancang untuk membantu kita berjuang menurunkan berat badan selama menopause.

Namun, diet ini juga menawarkan manfaat lain misalnya menghilangkan gejala menopause lainnya, seperti hot flashes.

Inti dari diet ini adalah mengurangi peradangan dengan membatasi jam makan dan menghindari makanan yang bisa memicu peradangan seperti gluten dan gula.

Baca juga: Menopause Bukan Kiamat untuk Kaum Wanita!

Makanan yang dapat dikonsumsi dalam diet Galveston antara lain:

Daging

Hanya protein tanpa lemak yang diizinkan untuk menghindari lemak jenuh berlebihan, yang dikaitkan dengan penambahan berat badan.

Jenis daging yang cocok dikonsumsi antara lain ikan salmon, kalkun dan ayam tanpa lemak, serta daging sapi tanpa lemak.

Sayuran

Sayuran rendah pati dan kaya antioksidan yang berfungsi memerangi peradangan sangat dianjurkan, seperti bayam, timun Jepang, tomat, mentimun, seledri, brokoli, dan kol.

Buah-buahan

Buah-buahan yang lebih rendah gula dan tinggi antioksidan seperti bluberi, raspberi, dan stroberi sangat disarankan.

Lemak

Diet ini memungkinkan konsumsi sebagian besar lemak tak jenuh, yang merupakan pilihan sehat bagi siapa pun yang mencoba menurunkan berat badan. Seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

Baca juga: 5 Cara Menentukan Diet Terbaik untuk Tubuh

Makanan yang harus dihindari

Satu-satunya produk susu yang direkomendasikan adalah yogurt Yunani karena memiliki lebih banyak protein daripada varietas yogurt lainnya.

Demikian pula, satu-satunya biji-bijian yang termasuk dalam diet adalah quinoa, karena mengandung protein dan karbohidrat.

Saat mengikuti diet Galveston, kita harus menghindari makanan olahan dan makanan dengan tambahan gula.

Kapan diet Galveston diterapkan

Pola makan ini tidak hanya membatasi apa yang kita makan, melainkan juga waktu makan.

Saat menjalani diet ini, kita disarankan untuk melakukan puasa intermiten, di mana kita membatasi makan dalam periode 8 jam, dan berpuasa selama 16 jam.

Aspek puasa intermiten dari diet ini dimaksudkan untuk membantu mengurangi peradangan dan membakar lemak.

Penting untuk melakukan perubahan gaya hidup ketika kita mengalami menopause, kata Stephanie Faubion, MD, MBA, direktur Mayo Clinic Center Women's Health.

"Wanita perlu menyadari jika mereka tidak mengubah sesuatu saat menopause, seperti makan lebih sedikit dan berolahraga lebih banyak, mereka akan menambah berat badan," ujar Faubion.

Meskipun diet Galveston memiliki batasan yang agak kaku, Faubion mengatakan hal itu tidak berbahaya.

"Ada banyak diet yang berfokus pada banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh dan rendah lemak jenuh yang bisa diikuti wanita, diet Mediterania adalah salah satunya."

Pedoman untuk apa yang harus dikonsumsi wanita menopause tidak jauh berbeda dari wanita lain, kata Faubion.

Namun, wanita paruh baya cenderung bertambah 0,5 kg atau 1 kg per tahun, sehingga menghindari kenaikan berat badan sangat penting untuk mengurangi peningkatan risiko kardiovaskular.

Diet Galveston juga menganjurkan hal yang sama dengan diet lainnya seperti menghindari makanan olahan dan menambahkan sayuran,

Bedanya dari diet lain, diet ini menambahkan puasa intermiten. Puasa intermiten sendiri terbukti membantu orang menurunkan berat badan.

Baca juga: Diet Mediterania Diprediksi Jadi Diet Terbaik 2019, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com