Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Sering Berbuka dengan Gorengan terhadap Kesehatan Kulit

Kompas.com - 08/05/2020, 19:54 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan yang digoreng seringkali menjadi menu berbuka puasa andalan bagi sebagian orang. Selain gurih dan nikmat, makanan yang digoreng juga mudah didapatkan.

Namun, terlalu sering mengonsumsi makanan digoreng saat berbuka ternyata memberi dampak buruk bagi kesehatan kulit.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Abdi Waluyo, Arini Astasari Widodo menjelaskan, dalam makanan-makanan yang digoreng ada banyak komponen yang dapat memberikan dampak pada kulit, antara lain disebabkan oleh:

1. Proses menggoreng

Proses menggoreng meningkatkan molekul AGE (advanced glycation end products) yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin sehingga memicu penuaan kulit.

Proses ini juga membutuhkan temperatur tinggi, sehingga meningkatkan jumlah trans fat dan membuat vitamin-vitamin yang berada di dalam makanan menjadi rusak, termasuk vitamin yang berguna untuk kulit.

"Selain itu, proses menggoreng meningkatkan senyawa kimia yang disebut sebagai acrylamide. Acrylamide dapat meningkatkan risiko kanker," ungkap Arini dalam sesi Kulwap media, Jumat (8/5/2020).

2. Penyerapan lemak jenuh dan lemak trans

Lemak trans yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat meningkatkan respons peradangan, termasuk pada kulit.

Hasilnya, kulit menjadi lebih sensitif terjadi peradangan. Hal ini perlu diwaspadai terutama oleh orang dengan kulit sensitif, bakat eksim atau autoimun.

Baca juga: Sering Buka Puasa Dengan Gorengan? Ini Bahayanya

3. Kalori tinggi

Proses menggoreng dapat meningkatkan kalori makanan hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan makanan yang sama sebelum proses penggorengan.

Kalori tinggi bisa membawa dampak buruk terhadap kulit serta memicu sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya.

4. Tinggi sodium dan Indeks Glikemik

Bahan-bahan makanan yang digoreng tinggi kandungan garam (sodium) dan MSG. Keduanya dapat menarik air, sehingga makanan yang tinggi kadar sodiumnya seperti makanan gorengan dapat memicu retensi cairan pada tubuh.

"Wajah dapat tampak “puffy”, sehingga cenderung tampak tidak segar," ungkap Medical Consultant Dermalogia Clinic itu.

Baca juga: Makan Gorengan Setiap Hari Picu Risiko Kematian Dini

Selain digoreng, kebanyakan orang juga cenderung menyerbu makanan manis ketika berbuka, seperti donat, pisang goreng madu, gemblong, dan lainnya. Ini semakin menambah dampak buruk terhadap kulit.

"Makanan manis juga dapat meningkatkan molekul AGE yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga mempercepat terjadinya penuaan kulit," kata Arini.

Nah, secara umum, upayakan lah untuk menerapkan pola makan sehat dan mulai mengurangi makanan-makanan yang digoreng, ya.

Baca juga: 7 Bahaya Makanan Manis yang Mengincar di Bulan Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com