Keempat, masing-masing orangtua juga akan lebih merasakan dan menghayati perannya di rumah.
Selama ini mungkin tidak pernah ada waktu untuk menemani belajar, bermain bersama, memasak untuk suami dan anak, membereskan rumah, membantu istri, memperbaiki rumah dan lainnya.
Biasanya pasangan sibuk bekerja, sudah lelah sampai rumah dan tidak memiliki energi lebih untuk memaknai peran masing-masing dalam keluarga.
Kelima, pasangan suami istri akan memiliki waktu lebih banyak juga untuk menampilkan diri lebih positif.
Jika keduanya bersedia berubah menjadi lebih baik, maka aksi-reaksi pasutri ini akan membuahkan relasi suami-istri yang lebih harmonis.
Saling membantu pekerjaan rumah, saling memberikan apresiasi atau pujian ketika dibantu atau sekedar bercengkerama di rumah.
Baca juga: Menjaga Anak Tetap Gembira di Rumah Selama Pandemi
Keenam, beribadah bersama di rumah karena ibadah di tempat umum ditutup sementara.
Kualitas relasi akan semakin erat dan bermakna, karena ini kesempatan orangtua mengajarkan nilai spiritualitas lebih dalam bagi mereka sendiri dan anak-anak untuk memberikan ketenangan batin dalam kondisi tidak menentu seperti ini.
Bulan Ramadhan ini akan semakin khidmat dijalani, karena keluarga lebih memiliki waktu sahur dan berbuka bersama.
Ketujuh, orangtua juga dapat memberi edukasi kesehatan bagi anak dari mulai kebiasaan mencuci tangan, memperhatikan kebersihan diri, dan pastinya membangun mental dan budaya bersih yang positif bagi anak. Kebiasaan positif ini akan sangat baik dimiliki meskipun pandemi ini telah berlalu.
Kedelapan, pastinya relasi dan interaksi positif ini dapat mengurangi stres yang dialami dan memampukan kita membangun imunitas alias kekebalan tubuh.
Delapan poin ini, jika dilakukan, akan memberikan manfaat positif dalam seburuk apapun kondisi kita dalam masa PSBB.
Semuanya tergantung dari sudut pandang kita melihatnya. Meskipun dalam situasi serba terbatas, kita tetap dapat mengusahakan hal terbaik bagi keluarga.
Baca juga: 10 Kebiasaan Sehat yang Harus Diajarkan Orangtua pada Anak
Denrich Suryadi, MPsi, Psikolog
Dosen tetap Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara