KOMPAS.com - Bukan sekadar sugesti bahwa menolong orang lain bisa membuat perasaan jadi bahagia.
Menurut penelitian, perbuatan menolong orang lain seperti memberi bagi yang membutuhkan sangat baik untuk otak. Bahkan, orang yang kerap menolong lebih jarang sakit dan berumur lebih panjang.
Penelitian ini adalah inisiatif dari University of Pittsburgh dengan melibatkan 45 relawan. Mereka diberi pilihan melakukan kegiatan yang menguntungkan diri sendiri, membantu teman yang sedang membutuhkan, atau kegiatan sosial. Berbeda pilihan, berbeda pula hasilnya.
Para partisipan yang memilih untuk membantu teman yang sedang membutuhkan menunjukkan ada peningkatan aktivitas di otak yang berfungsi layaknya “reward center”.
Menariknya lagi, bagian otak yang merespons stres lewat peningkatan tekanan darah dan peradangan justru mengalami penurunan aktivitas.
Tak hanya untuk otak, mekanisme menolong orang lain diketahui juga baik untuk kesehatan, terutama dalam jangka panjang.
Para relawan yang terlibat dalam penelitian University of Pittsburgh tahap kedua – dengan jumlah lebih banyak yaitu 400 orang – menjadi lebih jarang sakit.
Baca juga: Berbuat Baik dan Tetap Aktif, Ini Berbagai Resep Umur Panjang...
Manfaat menolong orang lain untuk kesehatan adalah:
Tak kalah penting, kebiasaan menolong orang lain juga membuat rasa “ketagihan”, ingin terus menerus melakukan hal yang sama.
Dengan banyaknya manfaat dari menolong orang lain terhadap kesehatan diri sendiri, artinya sama saja berinvestasi dengan menolong diri sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.