"Hubungan yang baik biasanya diisi dengan kesediaan untuk saling memaafkan," tambahnya.
2. Awali pembicaraan dengan kata saya
Mengawali kalimat dengan "kamu", akan terdengar seperti menuduh atau berusaha menyalahkan pasangan. Maka mulailah dengan "saya".
Misalnya, "Saya merasakan (dengan cara ini),” atau "Saya pikir (hal ini)”. Itu akan menunjukkan bahwa kamu ingin menghindari menyalahkan mereka, tetapi juga bertanggung jawab atas perasaanmu sendiri, de Lune menjelaskan.
“Mengawali kalimat dengan “saya” juga membantumu fokus pada tindakanmu saat pertengkaran terjadi, dan bukan tindakan yang dilakukan pasangan,” jelas Aaliyah Nurideen, MSW, LSW.
3. Dengarkan pernyataan pasangan, tanpa berusaha menyalahkan
Ini lebih tentang usaha memahami pasangan pada saat itu, yang pada akhirnya akan membawa resolusi, tambah de Lune.
Terimalah bagaimana perasaan pasangan tanpa menyalahkan pikiran mereka, sama seperti kamu ingin mereka mendengarkanmu tanpa langsung membantah.
4. Carilah saat-saat tepat untuk bicara
Setelah bertengkar, kamu perlu mengurangi hal-hal yang bisa membuat suasana menjadi tegang kembali.
“Yang paling mudah dilakukan adalah ketika kamu memperkenalkan momen-momen yang membuatmu merasa lega saat berbicara,”kata Gabrielle Usatynski, MA, LPC.
Jika kamu bisa melontarkan lelucon atau tersenyum atas kekonyolan yang selama ini terpendam, lakukanlah.
"Ini bisa berarti menggunakan humor, kehangatan, atau penghargaan bahkan ketika habis bertengkari," tambah Usatynski.
Kamu bisa mengatakan sesuatu seperti:
”Ya Tuhan, saya sangat kesal sekarang, tetapi kamu juga terlihat sangat seksi hari ini sehingga membuatku merasa frustrasi!"
“Pada titik tertentu, kamu harus mengibarkan bendera persahabatan selama perkelahian untuk menghindarinya menjadi lebih parah,” kata Usatynski.