Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Isolasi Pandemi dan "Isolasi" Astronot di Luar Angkasa, Bedakah?

Kompas.com - 11/05/2020, 16:58 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat banya orang di berbagai belahan dunia harus berdiam diri di rumah.

Langkah itu diyakini menjadi satu solusi utama untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

Nah, untuk melewati masa isolasi, ada baiknya kita belajar dari pengalaman mereka yang dalam bekerja telah terbiasa terisolasi, yakni astronot.

Tentu saja, tidak banyak yang tahu dan bisa mengerti tentang bagaimana rasanya melalui masa isolasi seperti yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa

Baca juga: Rambut Rontok Selama Masa Isolasi, Ini Sebabnya

Astronot bisa "terkurung" di dalam pesawat ruang angkasa hingga menghabiskan berbulan-bulan.

Mereka hanya bisa melakukan hal yang sama berulang-ulang, bersama beberapa astronot lain dalam tim mereka.

Belum lagi jarak yang teramat jauh dari bumi, membuat mereka tak memiliki banyak pilihan untuk sekadar keluar ke 'teras rumah', taman, apalagi supermarket dan restoran. 

Salah satu yang memberi kesaksian adalah astronot veteran dari lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA Michael Lopez-Alegria.

Michael Lopez-Alegria mengatakan, beberapa aspek isolasi ruang yang dilakukan astronot, -ternyata, tidak begitu berbeda dari apa yang kini sedang dijalani banyak orang di dunia karena pandemi corona.

Satu-satunya pembeda, kata Michael Lopez-Alegria, adalah mereka yang di bumi tak perlu mengenakan pakaian ruang angkasa. 

Baca juga: Jangan Stres saat Isolasi, Cobalah Strategi Mind Mapping di Rumah

Sementara, satu hal yang sama yang mungkin terjadi selama masa isolasi -baik di bumi maupun di luar angkasa adalah rasa kesepian.

Menurut Lopez-Alegria, kesepian dan juga berada jauh dari orang-orang yang disayangi bakal menjadi beban yang berat.

Beruntung, masih ada jalur komunikasi yang bisa digunakan untuk mengobati rindu. 

“Kami memiliki telepon di mana kami dapat memanggil cukup banyak orang di bumi."

"Hampir setiap saat sepanjang hari, kami selalu berkomunikasi dengan tim pengontrol misi di Houston,” kata dia lagi.

Selanjutnya, melamun setiap kali rasa bosan singgah, menurut Lopez-Alegria, juga persis sama dengan apa yang terjadi di luar angkasa. 

“Di mana pikiranmu mengembara, tidak jauh berbeda saat kita melamunkan keluarga, pekerjaan, atau pertandingan olahraga dari klub kesayangan," tambahnya.

Baca juga: Ada Playlist dari Rumah Mode Coach untuk Hadapi Masa Isolasi Corona

Namun, satu hal yang berbeda antara isolasi di bumi dan di luar angkasa adalah, ketika astronot mendapat penugasan, maka dia tahu kapan sebuah pekerjaan akan berakhir.

"Itu adalah kemewahan yang tak bisa dibeli di masa pandemi seperti sekarang ini," sebut dia.

"Di luar angkasa, kita punya kalender, dan tahu kapan isolasi ini berakhir. Kita tahu tanggal pasti kapan akan kembali ke bumi, dan kembali hidup normal."

"Itulah yang sulit dari situasi khusus saat ini, karena kita tidak memiliki tanggal akhir yang pasti, kapan pandemi ini usai."

"Bahkan, ketika fase kita saat ini berakhir, hidup pasti tidak akan kembali menjadi normal seketika," tegas dia.

Ia lalu merasa, ketidakpastian dalam pandemi Covid-19 inilah yang menjadi sumber kecemasan dan ketakutan banyak orang di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com