Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2020, 13:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Saat diet, pastinya kita akan sangat menjaga jenis makanan apa yang akan dikonsumsi. Apa lagi jika makanan tersebut tinggi kalori dan lemak.

Nah, bagaimana dengan telur rebus? Makanan lezat ini sering diduga memiliki lemak dan kalori yang tinggi dan seringkali dihindari saat diet. Namun benarkah demikian?

Untungnya, hal ini tidak sepenuhnya benar. Telur rebus justru dapat membantu kita dalam menurunkan berat badan.

Selain murah dan praktis untuk dimasak, ada banyak alasan mengapa telur rebus dapat membantu meraih berat badan ideal. Apa saja?

Memiliki kalori yang rendah

Bagi Ayang ingin memakan telur rebus saat diet tak perlu khawatir. Di balik penampilannya yang terlihat mengandung banyak lemak, telur rebus memiliki kalori yang rendah, satu telur rebus besar kurang lebih hanya memiliki 78 kalori.

Ditambah lagi, memasak telur rebus tidak menggunakan minyak ataupun lemak yang dapat memberikan kalori ekstra. Alih-alih telur rebus bikin gemuk, telur rebus malah bisa menjadi pengganti makanan sumber protein lainnya yang berlemak tinggi.

Kita dapat mengonsumi telur rebus dengan sayuran, dan karbohidrat berkalori rendah, seperti mengonsumsi telur rebus dengan kangkung dan kentang.

Baca juga: Mengapa Kita Tidak Perlu Membuang Kuning Telur?

Meningkatkan metabolisme

Kandungan kolin dalam telur rebus membantu proses pencernaan lemak serta mencegah penumpukan lemak dalam tubuh.

Selain itu, telur rebus juga dapat meningkatkan kadar adiponectin yang bisa meningkatkan metabolisme, meningkatkan kemampuan tubuh merespon insulin, dan memperlancar proses pencernaan lemak.

Tinggi protein

Protein sangat penting dalam diet, dan telur rebus merupakan salah satu sumber protein yang bisa dikonsumsi.

Telur rebus justru dapat membantu kita kenyang lebih lama dan sehingga kita makan lebih sedikit karena tidak merasa lapar.

Perasaan kenyang itu bertahan karena protein dicerna lebih lambat dalam tubuh. Selain itu, protein juga dapat membantu mencegah peningkatan kadar gula darah yang dapat membuat seseorang cepat lapar.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com