KOMPAS.com - Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh sehat.
Alasan itu pula yang menjadi jawaban mengapa pasar vitamin dan suplemen kesehatan anak bisa tumbuh subur dan laris di tengah masyarakat.
Apalagi, bila ada keyakinan orangtua bahwa anak mereka tidak selalu makan dengan baik.
Nah, untuk itu tentu diperlukan pemahaman yang benar mengenai bagaimana cara memilih vitamin atau pun suplemen yang tepat untuk si buah hati.
Baca juga: 5 Jenis Vitamin Rambut Pria yang Aman Digunakan
Pemahaman semacam ini, belum tentu dimiliki oleh setiap orangtua bukan?
Pertama-tama, kita perlu mendapatkan jawaban yang tepat soal apakah anak-anak memang membutuhkan vitamin dan suplemen?
"Jika si kecil menjalani pola makan sehat dan seimbang, maka ia mungkin tidak membutuhkan suplemen," kata Lynette Goh, ahli diet senior di National Healthcare Group Polyclinics, Singapura.
"Suplemen hanya dimaksudkan untuk 'mengisi kekosongan' jika dia tidak makan dengan baik," sambung Goh.
Baca juga: Konsumsi Vitamin D Bisa Pengaruhi Angka Kematian Covid-19
Lalu, jika si anak memiliki kondisi medis yang mengharuskannya untuk mengonsumsi vitamin tertentu, maka pilihannya harus datang dari rekomendasi dokter anak.
Langkah selanjutnya, jika pun orangtua memutuskan untuk memberikan suplemen untuk anak, Goh memberikan pendapatnya.
Dia menyarankan, untuk memberi anak multivitamin atau suplemen mineral umum, tetapi pastikan itu tidak melebihi 100 persen dari kebutuhan harian yang direkomendasikan.
Nutrisi utama yang dibutuhkan anak untuk perkembangan yang sehat adalah vitamin A, B, C dan D, zat besi, kalsium, dan asam folat.
Jika anak masih dalam masa pengobatan dengan meminum obat dari dokter, maka penambahan suplemen pun perlu dikonsultasikan.
Baca juga: Konsumsi Vitamin D untuk Atasi Depresi, Ampuhkah?
Sebab, ada beberapa obat yang tidak bisa berinteraksi baik dengan vitamin dan mineral tertentu.
Sehingga, mungkin pada akhirnya penambahan suplemen tersebut bisa menyebabkan reaksi yang justru merugikan.