Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Masker Wajah Dilengkapi dengan Lubang Sedotan

Kompas.com - 13/05/2020, 15:41 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Saat ini, orang-orang di berbagai negara telah terbiasa memakai masker wajah kala berada di luar rumah untuk mencegah penularan virus corona.

Namun, ada sejumlah aktivitas yang mustahil bisa kita lakukan dengan menutup bagian wajah, seperti makan dan minum.

Berkaitan akan hal tersebut, Ellen Macomber, desainer dan seniman asal New Orleans, AS, berusaha menciptakan inovasi baru.

Baca juga: Bisakah Masker Bedah Dicuci dan Digunakan Kembali?

Ia merancang masker wajah unik, dengan lubang sedotan kecil untuk menyesap koktail, minuman asal kota yang terkenal akan kehidupan malam.

"Kita semua berada di New Orleans, dan di sini kita suka minum," kata Macomber.

Macomber menjahit masker wajah itu sebagai upaya melawan Covid-19 seperti yang dilakukan banyak pihak belakangan ini, serta menjaga bisnisnya tetap bertahan karena penjualan belanja ritel tengah anjlok.

Selain masker, toko online Macomber juga dilengkapi berbagai pilihan aksesoris hiasan, seperti tas, kaftan, dan jubah.

Menurut laman Fast Company, ia mendapat ide dari temannya untuk memodifikasi masker wajah agar dapat dipakai minum.

Dalam waktu satu minggu, ia bersama asistennya menghasilkan 40 masker, yang masing-masing membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikannya.

Mereka menggunakan kapas yang dipadukan dengan kain-kain lainnya dari material penuh warna dan berbeda-beda, dan setiap masker ia jual seharga 30 dollar AS atau sekitar Rp 440.000.

Baca juga: Wajib Pakai Saat ke Luar Rumah, Begini Cara Membuat Masker Kain

Hanya dalam waktu setengah jam pasca perilisan, seluruh masker buatan Macomber terjual habis.

"Kami sedang berpikir untuk melakukan aplikasi bibir, di mana masker akan membuka dan menutup, tetapi kita harus menyentuh wajah," ujarnya kepada Fast Company.

"Saya menganggap itu tidak akan berhasil karena kita harus menyentuh masker kita."

"Saat itulah saya berpikir, kami hanya membuat lubang kecil, lapisan tambahan, dan kita mengarahkan sedotan untuk masuk ke mulut. Sehingga lubangnya tidak pernah benar-benar terbuka."

Dia menilai, masker akan sangat berguna bagi mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu di ruang publik.

Halaman:
Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com