Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 05/12/2022, 11:34 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

4. Diet Mediterania

Diet Mediterania adalah jenis diet yang terinspirasi dari pola makan masyarakat Eropa Selatan. Diet Mediterania berfokus pada konsumsi buah-buahan, sayur-mayur, biji-bijian, produk gandum utuh, ikan, ayam, keju, yogurt, dan minyak zaitun.

Kita masih bisa mengonsumsi setidaknya empat telur per minggunya, serta anggur merah (red wine) dan daging merah dalam jumlah yang sedikit.

Jenis diet ini membantu menurunkan berat badan dan risiko terkena penyakit.

Akan tetapi, beberapa bahan makanan pada diet Mediterania biasanya mahal. Selain itu, penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani diet Mediterania.

Baca juga: Tak Hanya Menurunkan Berat Badan, Ini Manfaat Lain Diet Mediterania...

5. Diet paleo

Diet paleo merupakan salah satu jenis diet yang meyakini bahwa manusiae perlu mengonsumsi makanan yang dahulu dimakan oleh manusia purbakala.

Beberapa makanan yang diperbolehkan adalah buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan protein rendah lemak.

Saat menjalani diet paleo, kamu tidak dianjurkan mengonsumsi gula, produk susu, produk gandum, dan makanan yang diproses.

Diet paleo ditemukan efektif dalam menurunkan berat badan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat harian. Selain itu, diet paleo juga mampu mengurangi kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.

Namun, kekurangan dari diet ini adalah berkurangnya asupan nutrisi dari produk susu dan produk gandum, seperti keju dan roti.

Baca juga: Diet Paleo, Rahasia Langsing Bidadari Victorias Secret

6. Diet rendah karbohidrat

Mengurangi konsumsi karbohidrat adalah moto dari penganut diet rendah karbohidrat. Pola makan ini membatasi konsumsi karbohidrat harian menjadi hanya sebanyak 20-150 gram per harinya.

Diet rendah karbohidrat membuat tubuh untuk menggunakan energi lemak alih-alih dari karbohidrat. Jenis diet yang satu ini sangat berdampak pada penurunan berat badan, khususnya untuk orang-orang dengan berat badan berlebih dan obesitas.

Namun, diet rendah karbohidrat belum tentu cocok untuk semua orang, karena tidak semua orang merasa nyaman menjalani pola makan ketat ini.

Pada kasus tertentu, penganut diet rendah karbohidrat malah mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL jahat dan beberapa orang malah menderita ketoasidosis non-diabetik yang muncul karena penumpukan asam dalam darah.

Baca juga: 6 Aturan Aman Menjalani Diet Rendah Karbohidrat

7. Diet ketogenik

Mengurangi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak sehat, seperti alpukat dan ikan berlemak, merupakan inti dari diet ketogenik atau yang akrab disebut sebagai diet keto.

Halaman:
Sumber


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com