Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Penyanyi Kafe, Bikin Bisnis Baju Muslim Beromzet Miliaran Rupiah

Kompas.com - 15/05/2020, 11:22 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan hidup seseorang tak ada yang bisa menduga. Setidaknya itu pulalah yang  dialami Fahmi Hendrawan, founder Fatih Indonesia.

Fatih Indonesia adalah brand busana muslim pria yang namanya sudah mendunia. Hingga 2017, omzet merek ini mencapai Rp 200 juta per bulan.

Grafik pertumbuhan bisnis Fahmi pun terus merangkak naik. Pada 2018, sales revenue Fatih Indonesia sudah mencapai angka Rp 1,5 miliar.

Baca juga: Lama Tak Terdengar, Mantan Gelandang Borneo FC Geluti Usaha Pakaian Muslim

“Tiap tahun terus naik. Sekarang juga di angka segituan,” ujar Fahmi saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Kendati demikian, untuk mendapatkan apa yang diraihnya sekarang, tentu bukan perkara mudah.

Fahmi melalui banyak rintangan, pengkhianatan, nyaris putus asa, sebelum kemudian bangkit lagi, dan berhasil.

Panyanyi kafe

Fahmi Hendrawan, founder Fatih IndonesiaDOKUMENTASI PRIBADI Fahmi Hendrawan, founder Fatih Indonesia
Fahmi menceritakan, kehidupannya dulu sama dengan orang lain. Lulus kuliah S1 dari Insitut Pertanian Bogor (IPB), ia bekerja di Bank Bukopin pada 2009.

Memasuki tahun 2013 saat menduduki jabatan manager, ia memutuskan untuk berhenti, dan bertekad menekuni hobinya di bidang musik.

Ia lantas menjadi penyanyi kafe, dan membuka usaha wedding organizer, music entertainment, hingga berjualan coklat.

Namun usahanya tidak berjalan baik. Puncaknya saat ia ditipu temannya yang mengiming-imingi investasi. Disaat yang sama orangtua Fahmi pun sedang sakit.

Baca juga: Ivan Gunawan Luncurkan Brand Baju Muslim Premium dengan Desain Mewah

Di saat merasa jatuh ini, ia kemudian terinspirasi dari Surat Al Araf ayat 31 yang berbunyi:

“Hai anak Adam, pakailah pakaian yang bagus ketika memasuki masjid, dan janganlah berlebih-lebihan karena Allah tidak suka yang berlebih-lebihan”.

Fahmi kemudian melihat ke sekeliling. Para pria berlalu lalang di masjid menggunakan pakaian yang beragam. Keinginannya untuk membangun bisnis di bidang fashion pun muncul.

Namun, Fahmi sama sekali tak punya dasar fesyen. Saat itu, di awal 2015, ia mulai belajar fashion dari internet, mendatangi pasar, memahami kain, dan berbagai hal terkait lainnya.

Bahkan, ia sempat magang tanpa dibayar di sentra tekstil Pasar Mayestik, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com