Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 17/01/2023, 07:29 WIB
Wisnubrata

Editor

  • Pusing
  • Mual
  • Konstipasi
  • Dehidrasi
  • Letargi (sering merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga)
  • Kehilangan selera makan
  • Napas bau.

Jika kamu melakukan diet IU dalam jangka panjang, kekurangan karbohidrat pada tubuh dapat membawa efek yang lebih parah.

Berat badan akan mengalami efek yoyo (naik-turun secara drastis dan terus-menerus), masalah pencernaan, hingga kolesterol tinggi, penyakit ginjal, dan osteoporosis.

Baca juga: 9 Alasan untuk Tidak Melakukan Diet Yoyo

Hal lain yang patut diwaspadai dalam diet ala IU adalah kurangnya asupan protein di dalamnya. Dalam menu tersebut, satu-satunya sumber protein hanyalah susu protein.

Padahal ada banyak sumber protein lain yang bisa didapatkan dari alam, baik protein hewani maupun nabati yang berguna untuk tubuh.

Ahli gizi pun menyarankan konsumsi protein pada setiap porsi makanan kita, bukan hanya saat malam hari seperti yang dilakukan dalam diet IU.

Protein adalah pondasi penting dalam pembentukkan otot, kulit, enzim, dan hormon di dalam tubuh. Ketika pola makan salah sehingga kita kekurangan protein, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, seperti:

  • Edema alias pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, misalnya pada perut
  • Timbunan lemak pada hati
  • Pengurangan massa otot
  • Merusak kepadatan tulang sehingga rentan mengalami retak atau patah tulang.

Ketika tubuh kekurangan protein, ia akan memerlihatkan tanda-tanda, seperti nafsu makan meningkat. Bila kamu sedang menjalani diet IU dan ingin terus mengonsumsi makanan yang gurih, itu bisa jadi salah satu ciri bahwa tubuh sedang kekurangan protein.

Apabila kamu punya masalah dengan berat badan, tidak ada salahnya jika berkunjung ke dokter atau ahli gizi.

Mereka akan memberikan rekomendasi makanan yang cocok untuk diet sehingga tidak hanya mendapat bentuk tubuh idaman, namun juga mendapatkan kesehatan dan metabolisme tubuh yang optimal.

Baca juga: Bagaimana Menentukan Diet yang Tepat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com