Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2020, 06:34 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua orang ingin hidupnya bahagia. Namun, faktanya, kebahagiaan jangka panjang adalah hal yang tak mudah untuk didapatkan.

Saat kita masih kecil, kebahagiaan mungkin hanya sesederhana mendapatkan permen atau mainan yang diinginkan.

Namun, standar kebahagiaan terus meningkat seiring bertambahnya usia dan menjadi semakin rumit.

Baca juga: Sedang Sedih? Cari Kebahagiaan dengan Menolong Orang Lain

Lantas, apa kunci mendapatkan kebahagiaan jangka panjang dalam hidup?

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Harvard, kebahagiaan tidak bersumber dari uang, kekayaan, atau kecantikan.

Kunci kebahagiaan ternyata sangat berkaitan dengan hubungan dan keterikatan kita dengan orang-orang tercinta.

Hubungan dengan orang-orang terdekat tidak hanya berkaitan dengan kebahagiaan, tetapi juga memegang peran penting terhadap kesehatan mental.

Baca juga: Main TikTok ternyata Bisa Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental

Seseorang cenderung memiliki tingkat stres dan kecemasan yang lebih rendah jika memiliki orang-orang yang bisa dijadikan tempat bersandar selama waktu senang dan susah.

Selain itu, pernikahan, meski bukan temuan utama dalam penelitian itu, juga berperan besar terhadap kebahagiaan seseorang.

Pasangan yang menikmati dan merasa aman dalam pernikahannya cenderung merasa puas dan memiliki kehidupan yang lebih bahagia dibandingkan pernikahan yang penuh dengan perjuangan.

Perusak kebahagiaan

Penelitian tersebut cenderung menjelaskan tentang pentingnya hubungan yang suportif bersama orang-orang terdekat.

Disebutkan, kesepian bisa mendorong seseorang ke arah depresi dan kesedihan.

Orang-orang yang menderita kesepian cenderung lebih rentan terhadap penurunan mental seiring bertambahnya usia.

Salah satu peneliti bahkan membandingkan kerusakan yang ditimbulkan kesepian dengan kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Baca juga: 6 Hal Kecil yang Bisa Menghambat Kebahagiaan

Oleh karena itu, merawat hubungan tak kalah pentingnya dengan merawat tubuh secara fisik.

"Merawat hubungan juga merupakan bentuk perawatan diri. Saya pikir itu adalah kunci (kebahagiaan)."

Demikian dikatakan Direktur Studi sekaligus profesor psikiatri di Harvard Medical School dan psikiater di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Robert Waldinger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com