Hal itu dilakukan dengan pemahaman yang lebih baik tentang ancaman yang menyebabkannya.
"Dalam kasus wabah Covid-19, pemahaman yang tepat tentang virus dari sumber yang dapat diandalkan adalah kunci untuk mengurangi rasa takut, dan menerapkan perilaku yang diperlukan untuk menghindari penyebaran virus," kata Khattab.
Ia menjelaskan, keadaan psikologis seorang pasien dapat memengaruhi bagaimana ia mengalami gejala.
Keadaan pikiran yang tenang dan optimis biasanya memudahkan pemulihan dari penyakit.
“Sangat penting bagi pasien Covid-19 untuk berbicara secara terbuka dengan dokternya untuk memiliki harapan yang kuat tentang perjalanan penyakit,” kata dia lagi.
Di bidang medis, efek signifikan dari faktor psikologis pada perjalanan penyakit memang tak bisa dipungkiri.
"Lansia dan kelompok berisiko tinggi lainnya menghadapi tantangan yang lebih sulit dalam mengelola stres karena jatuh sakit dengan Covid-19, yang dapat berdampak negatif pada pemulihan."
"Itu sebabnya penting untuk mengatasi stres mereka dan mengelolanya dengan benar," kata Khattab.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.