Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2020, 19:14 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sebagai penata rambut, menurut Wahyu, ia masih bisa mengerjakan layanan di rumah, namun tidak demikian halnya dengan pekerja salon di bagian cuci rambut atau terapis creambath.

“Semua terpukul, beberapa bahkan tidak tahu harus makan apa karena tak punya tabungan. Sebagian stylist sempat melakukan penggalangan dana untuk menyalurkan paket sembako,” katanya.

Ia berharap salon-salon bisa segera buka kembali, menyusul adanya kabar yang menyebut mal bisa beroperasi lagi mulai 8 Juni 2020.

Baca juga: Mal di Jakarta Siap Beroperasi Kembali dengan Protokol Kesehatan

Mempersiapkan SOP

Industri salon dan tata rambut di Indonesia merupakan pasar dengan estimasi nilai mencapai 13 triliun rupiah .

Saat ini, di Indonesia telah terdapat sebanyak kurang lebih 101.000 salon dan 5 ribu barbershop dengan estimasi penyerapan jumlah tenaga kerja kreatif sebanyak lebih dari 500 ribu orang.

Provinsi DKI Jakarta merupakan konsentrasi terbesar jumlah usaha salon yaitu sebanyak 55 persen dari jumlah total dan menyerap lebih dari 300 ribu tenaga kerja.

General Manager Proffesional Product L’Oreal Indonesia, Michael Justisosetya mengatakan, sejak awal meluasnya infeksi Covid-19, pihaknya sudah aktif berkomunikasi dengan cabang L’Oreal di negara-negara yang lebih dulu menghadapi wabah ini.

“Kami mengumpulkan infromasi dari negara-negara yang sudah lebih dulu mengalami wabah, seperti China dan Singapura, lalu berusaha meneruskan informasi ke mitra salon dan juga konsumen bahwa pelayanan di salon tetap aman,” kata Michael.

Baca juga: Tips Potong Rambut Sendiri di Rumah Bagi Pria

Selain itu, lanjut Michael, L’Oreal Indonesia juga membuat beberapa program agar roda bisnis salon-salon tetap berputar.

“Misalnya saja dengan menjual produk perawatan rambut lewat jasa pesan antar atau pun menginisiasi home service yang aman,” ujarnya.

Selama masa karantina ini, L’Oreal juga mempersiapkan pekerja salon dengan melakukan pelatihan online agar ketika salon sudah diijinkan dibuka, semua bisa berjalan dengan cepat.

“Sejak Maret kami juga sudah menyiapkan panduan SOP untuk diterapkan di salon, berdasarkan masukan dari beberapa negara. Nantinya SOP ini akan didiskusikan dengan pihak yang kompeten, seperti Kemenkes,” ujarnya.

Dengan protokol kesehatan yang ketat, Michael optimis industri kreatif seperti salon akan cepat kembali normal.

Baca juga: Penerapan New Normal, Masyarakat Dituntut untuk Bisa Beradaptasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com