Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fenomena Mukbang, Makan Banyak Demi Popularitas dan Uang

Kompas.com - 19/05/2020, 09:56 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Arti mukbang mungkin bukan hal yang sulit dicari tahu mengingat popularitasnya yang begitu melejit.

Mudahnya, mukbang adalah tontonan seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah luar biasa besar dan ditayangkan secara online.

Memang tayangan mukbang di YouTube bisa mendulang jumlah tayangan luar biasa, tapi tetap saja ada konsekuensinya pada tubuh.

Kata “mukbang” berasal dari dua kata bahasa Korea, “mukja” yang berarti “mari makan” dan “bang song” yang berarti “broadcast”.

Popularitasnya berasal dari Korea Selatan, namun kini sudah tak lagi mengenal batas dan jarak, sudah dilakukan begitu banyak orang di penjuru dunia.

Mukbang: popularitas vs konsekuensi

Jangan dikira mukbang sama seperti video orang makan biasa. Mukbang melibatkan jumlah makanan yang luar biasa banyaknya, baik dari kuantitas maupun jenisnya.

Orang yang membuat video mukbang bisa mengonsumsi 4.000 kalori dalam satu tayangan mereka, bahkan lebih banyak lagi.

Begitu fantastisnya jumlah makanan yang dikonsumsi dalam tayangan YouTube mukbang, ini pula yang membuat popularitasnya meroket.

Fans tayangan mukbang sepertinya juga sangat menikmati setiap bagian saat idolanya mengonsumsi makanan yang sangat banyak

Ada banyak alasan mengapa tayangan mukbang dicintai. Mulai dari dianggap menghibur, sensasi ikut merasakan makanan secara virtual, atau seperti yang terjadi di Korea Selatan, menemani saat sedang makan sendirian.

Baca juga: Ini yang Terjadi bila Makan Berlebihan Saat Buka Puasa

Namun di sisi lain, tentu ada konsekuensi yang tidak bisa diabaikan pada tubuh mereka. Mengonsumsi begitu banyak kalori dalam satu waktu tertentu tentu tidak baik.

Apalagi, video mukbang harus terus menerus diproduksi untuk memastikan popularitasnya tak meredup. Semakin sering mengunggah video mukbang, semakin terkenal pula di kalangan pecinta tayangan mukbang.

Tak hanya berhenti di popularitas saja, tentu menjadi bintang YouTube juga mendulang pendapatan. Iklan yang masuk bisa terkonversi menjadi uang dengan jumlah yang tidak sedikit.

Banyak para pembuat video mukbang yang menjadikannya sebagai profesi utama. Belum lagi betapa melejitnya kepercayaan diri ketika mendapatkan jutaan views, subscribers, dan juga likes. Juga kolom komentar yang seakan tak pernah sepi setiap kali usai mengunggah video terbaru.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com