Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Masa Pendemi, Berapa Jarak Ideal saat Olahraga di Luar Rumah?

Kompas.com - 19/05/2020, 16:44 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak aspek dalam kehidupan kita yang akan sepenuhnya berubah setelah pandemi Covid-19, termasuk bagaimana kita berolahraga.

Setelah berbulan-bulan berada di rumah, mereka yang giat berolahraga merasakan kebutuhan untuk meregangkan otot dan mempercepat detak jantung, di luar rumah.

Namun, langkah apa yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19?

Terutama setelah para ahli mengingatkan, virus yang menginfeksi 4,8 juta orang di seluruh dunia ini tak bisa dihindari.

Baca juga: Cegah Virus Corona, #MudikOnline Aja Yuk...

Associate Profesor Dr Bavornrit Chuckpaiwong, Dekan di College of Sports Science and Technology di Mahidol University, Thailand, memberi penjelasannya.

Menurut Bavornrit, meskipun kita bisa berolahraga di taman demi mendapatkan udara segar, tapi tidak berarti kita dapat kembali berolahraga dengan "gaya" yang sama seperti kondisi normal.

"Jarak sosial tetap sangat penting," kata dia. 

"Sekalipun ada kebijakan baru dan protokol yang lebih longgar, tidak berarti olahraga dapat dilanjutkan dengan cara yang sama," kata Bavornrit.

Saat membicarakan olahraga, keringat bukan titik yang menjadi persoalan, namun permukaan dan benda serta udara yang dihirup seseorang yang perlu diperhatikan.

Hal itu disebutkan oleh Dr Jeerasak Thanaboon, dokter spesialis ortopedi dan olahraga di CGH Hospital.

"Jika kita berolahraga sendirian, tentu saja tidak ada risiko meskipun kita tidak mengenakan masker."

Baca juga: Adaptasi atas Normal Baru dalam Pandemi Corona

"Tetapi di lingkungan di mana ada lebih dari satu orang berolahraga, itu berarti keduanya berisiko," kata Jeerasak.

Setiap orang, kata dia, bisa menjadi penyebar potensial dan kita tidak boleh gegabah.

Para ahli dan ilmuwan medis menyarankan para penggiat olahraga agar menjaga jarak 20 meter ketika berjalan, berlari, atau bersepeda di luar ruang.

Tentang pandangan itu, Bavornrit mengatakan, cara untuk memahami teori itu adalah membayangkan memakai parfum.

"Pikirkan seseorang yang memakai parfum. Bahkan jika kita berjarak 2-3 meter dari orang itu, kita masih bisa mencium aroma wewangian," kata Bavornrit.

"Berolahraga dengan aman di masa Covid-19 adalah ketika kita tidak bisa mencium aroma parfum sama sekali. Tanpa angin, jarak lima meter terbilang aman untuk latihan stasioner," kata dia.

"Tetapi jenis latihan tertentu di mana orang bergerak satu sama lain, seperti berjalan, berlari atau bersepeda, lima meter tidak cukup," sambung dia.

Baca juga: Bisakah Virus Corona Bertahan di Rambut Manusia?

"Bahkan jika kita berjarak 10 meter, kita masih bisa mencium aroma parfum, yang berarti kita menghirup udara dari orang di depan kita. Itu tidak aman dan kita berisiko," kata Jeerasak.

Berenang tidak disarankan selama pandemi Covid-19, karena kolam renang sangat mungkin terkontaminasi dengan cairan tubuh yang juga dapat terinfeksi virus.

Baik Bavornrit maupun Jeerasak percaya, pola latihan baru akan ditemukan pasca Covid-19 untuk memungkinkan orang tetap sehat secara fisik, dan di saat yang sama mengurangi kebosanan.

"Memang benar latihan di rumah adalah yang terbaik saat ini," kata Bavornrit lagi.

"Meski harus diakui itu membosankan. Di sinilah komputer dan jejaring sosial bisa ikut berperan. Latihan virtual seperti virtual running mulai populer," imbuhnya.

"Dalam waktu dekat, kita mungkin akan melihat tenis virtual, bulu tangkis virtual, dan sepak bola virtual," sebut Bavornrit.

"Kegiatan berbasis individu akan menjadi sebuah normal baru bagi kita," kata Jeerasak.

Baca juga: Berbagai Tips Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona

"Orang-orang akan menjadi kurang tertarik pada kegiatan kelompok. Marathon dan acara lari akan menghilang sementara waktu, dan kembali ketika orang bisa berlari tanpa perlu memakai masker."

Meskipun, latihan virtual di rumah adalah opsi yang disarankan, latihan di luar ruangan bukanlah hal yang mutlak dilarang, selama kita dapat menjaga jarak.

"Saat berolahraga di luar ruangan, temukan tempat yang berjarak setidaknya 20 meter dari orang lain," ujar Jeerasak.

"Kita dapat melakukan peregangan otot, lompat tali atau aktivitas lain dalam radius 3-5 meter."

"Jangan berbagi peralatan olahraga dengan orang lain. Kita tidak bisa melanjutkan 'normal lama' kecuali sudah ada vaksin yang melawan virus, atau semua orang kebal."

"Ketika vaksin melawan virus corona belum tersedia, jarak sosial masih merupakan vaksin terbaik di dunia," tegas Bavornrit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com