KOMPAS.com - Seperti namanya, baby oil biasanya digunakan untuk melembapkan kulit bayi dan bisa dipakai kapan saja.
Namun, tidak pas rasanya menggunakan baby oil untuk pelumas saat bercinta karena merupakan cairan oil-based. Idealnya, pelumas untuk berhubungan seksual menggunakan cairan water-based.
Baby oil memang aman digunakan pada kulit, bahkan ampuh mengatasi keluhan seperti ruam pada bayi. Namun bukan berarti baby oil aman dioleskan pada vagina atau penis.
Kebanyakan baby oil adalah minyak mineral dengan bahan petroleum. Ketika memilih pelumas untuk bercinta, sebaiknya jangan menggunakan baby oil karena beberapa pertimbangan seperti:
Sulit dibilas
Mengingat baby oil berbahan dasar minyak dan bukan air, maka akan sulit membilasnya dari kulit. Artinya, baby oil akan tetap menempel di kulit hingga terangkat lewat cleansing.
Bahkan, membilas baby oil dengan air dan sabun saja tidak akan cukup ketika digunakan untuk bercinta. Lebih jauh lagi, perlu dibersihkan dengan cara digosok yang bisa saja menyebabkan iritasi.
Risiko infeksi
Lubrikan berbahan petroleum bisa meningkatkan risiko infeksi vagina. Menurut penelitian, perempuan yang kerap menggunakan baby oil untuk pelumas saat bercinta berisiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami vaginosis akibat bakteri dibandingkan dengan yang tidak memakai baby oil.
Tak hanya itu, menggunakan baby oil pada vagina juga bisa meningkatkan risiko mengalami infeksi jamur.
Sama seperti sabun pembersih kewanitaan yang membuat pH alami sekitar vulva dan vagina terganggu, baby oil juga bisa mengundang infeksi jamur.
Baca juga: Sejarah Pelumas Seks, dari Air Liur hingga Ubi Jalar
Bisa merusak kondom
Bagi yang bercinta dengan kontrasepsi seperti kondom, menggunakan baby oil untuk pelumas dapat merusak kondom berbahan latex dengan cepat.
Bahkan menurut penelitian, kondom bisa rusak hanya dalam hitungan menit setelah terkena baby oil atau minyak lainnya.
Jika kondom rusak atau robek, artinya perlindungan seksual yang diberikan tidak maksimal. Hal ini berisiko menyebabkan infeksi menular seksual atau hamil bagi yang sedang tidak ingin memiliki keturunan.