Pertama, menempatkan penghalang masker hanya pada kandang hamster yang terinfeksi, masker yang menutupi hamster sehat, dan terakhir tanpa penghalang masker sama sekali, dengan kipas di antara kandang yang memungkinkan partikel ditransmisikan.
Tanpa adanya masker sama sekali, dua pertiga dari hamster yang sehat terinfeksi virus dalam waktu seminggu.
Baca juga: Bahan Nanofiber dari Jepang, Diklaim Lebih Baik dari Masker N95 dan Bisa Dicuci Ulang
Ketika masker ditempatkan di kandang yang terinfeksi, tingkat infeksi turun menjadi 16,7 persen.
Tingkat infeksi naik menjadi 33 persen ketika penghalang masker hanya digunakan untuk menutupi kandang hamster yang sehat.
Hamster yang masih terinfeksi, meskipun memiliki penghalang masker juga mempunyai lebih sedikit virus dalam tubuh mereka dibandingkan hamster yang terinfeksi tanpa masker.
"Dalam percobaan hamster, terlihat jelas jika hamster atau manusia yang terinfeksi, bergejala atau tidak, jika mengenakan masker mereka sebenarnya melindungi orang lain. Itu hasil terkuat yang ditunjukkan di sini," kata Yuen.
"Penularan dapat dikurangi 50 poin persentase ketika masker bedah digunakan, terutama ketika masker dikenakan oleh orang yang terinfeksi," katanya.
Hamster memiliki reseptor enzim yang sangat mirip manusia, itulah sebabnya mereka dipilih sebagai hewan uji untuk percobaan.
Baca juga: Sembari Menunggu Vaksin, Ini 6 Rekomendasi LIPI Beradaptasi dalam Pandemi Covid-19
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan