KOMPAS.com – Stunting merupakan salah satu kelainan berbahaya yang bisa menghambat proses tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, penting hukumnya bagi calon ibu mencegah stunting si kecil.
Untuk diketahui, pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ini artinya sejak si kecil masih dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Caranya, ibu hamil dan ibu menyusui harus meperhatikan asupan nutrisinya.
Ibu hamil dengan gizi buruk, misalnya, bisa menyebabkan anemia dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan terancam mengalami stunting.
Baca juga: Hindari Kekurangan Gizi Saat Kehamilan, Begini Dampaknya
Sebenarnya, kebutuhan nutrisi ketika hamil dan menyusui prinsipnya sama, yaitu harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta beragam.
Sedikit perbedaan, ibu hamil harus memenuhi sekitar 1.800-2.500 kalori setiap harinya, sementara ibu menyusui sekitar 2.500-2.700 kalori.
Untuk konsumsi protein, ibu hamil memerlukan 40-70 gram, sementara ibu menyusui sekitar 76 gram per hari.
Bagaimana dengan asupan zat besi? Ibu hamil sejak trimester pertama membutuhkan sekitar 20-48 miligram (mg) zat besi per hari. Ini agak berbeda dengan ibu menyusui yang memerlukan 32-34 mg per hari.
Tidak ada formula ajaib untuk diet kehamilan yang sehat. Selama kehamilan, ibu harus tetap menjalankan prinsip dasar makan yang sehat, seperti banyak makan buah, sayuran, protein tanpa lemak dan lemak sehat.
Namun, ada beberapa nutrisi yang patut mendapat perhatian khusus selama kehamilan. Apa saja itu? Ini dia jawabannya.
Folat adalah vitamin B yang membantu mencegah cacat tabung saraf, kelainan serius pada otak, dan sumsum tulang belakang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan